35. First Things

8.1K 374 2
                                    

Sesuai inpo....

Happy Reading ♥️
.
.
.

"Memang kapan pertama kali kita bertemu?" Entah mengapa Zea jadi tertarik dengan kehidupan di masa lalunya akhir-akhir ini.

"Pertama kali bertemu ya?" Steven memikirkan kapan mereka bertemu ya? "Oh... Aku ingat, kita pertama kali bertemu saat Kean wisuda."

"Saat wisuda?"

Steven mengangguk. Steven ingat saat itu, saat Steven kembali ke tanah air karena temannya baru saja lulus sarjananya. Dan saat itulah Steven dan Nazea bertemu. "Aku masih ingat bagaimana Kau terlihat dulu."

"Memangnya aku seperti apa?"

"Kau... Kau terlihat....." Steven terlihat berfikir, ia menelisik penampilan Nazea. "Kau terlihat seperti sekarang!"

Nazea yang menunggu jawaban dari Steven terbengong. "Ha?"

"Ya... Kau terlihat seperti sekarang... Wajar saja, Keanel dulu memang susah kan.. hahahaha..."

Nazea memutar bola matanya malas. "Memangnya kenapa jika El orang susah? Dan kenapa itu berpengaruh padaku? Dasar!"

Steven mengusap rambutnya ke belakang. "Hei! Apa kau lupa atau pura-pura bodoh ha? Bukankah semenjak El menjadi seorang pengusaha yang sukses, Kau datang dengan gaya sombong-mu di pergaulan kelas atas?"

Nazea agak Lol. "Ah... Terserah lah... Aku tidak bisa mengingatnya." Nazea tidak peduli tentang semua keburukannya yang keluar dari mulut Steven.

Zea tiba-tiba teringat. 'oh... sejak kapan kita se akab ini? Kapan aku mulai menggunakan bahasa informal padanya?' pikirannya.

Nazea tiba-tiba kembali pusing, apa ini efek dari ia mengetahui banyak kenyataan di hari ini?

Nazea memegang kepalanya, kepalanya terasa pusing dan ingin pecah. "Aksh..."

"Hei? Kau kenapa?" Steven agak terkejut. "Apa kita pergi ke rumah sakit saja?"

Zea menggeleng. "Tidak perlu... Aku ingin pulang saja." Nazea berdiri dengan memegang i kepalanya. "Terimakasih atas beberapa infonya, saya pamit Tuan." Nazea berbalik melangkah pergi.

Bruk'

"Naze!" Pekik Steven.

Ia menghampiri Zea yang pingsan, semua orang menatap ke arahnya. Steven dengan sigap membopongnya, banyak orang yang berbisik tentang mereka berdua.

Steven tidak peduli, ia segera pergi dan membawa Nazea ke rumah sakit.

Flashback on

Steven berjalan sambil membawa buket bunga yang terlihat indah. Dengan senyum yang menawan ia tersenyum kepada beberapa gadis yang menatap ke arahnya.

Bughh'

Seseorang menabraknya dari arah belakang hingga buket yang Steven bawa terjatuh.

"Ah.... Maafkan Saya."

Steven segera mengambil buketnya yang terjatuh. "Ah... Tidak masalah Nona."

Comeback ✔️ [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang