53. Kerja Keras Kian

7.4K 449 10
                                    


Up To day ^^

Awas! Typo ada di mana-mana... Bisa kog bantu menandai dengan komentar. :)

Kalo ada Part yang kurang nyambung, boleh juga di tandai kawan. ^^

Sedekah votenya untuk hari ini teman... Nge-Vote tu gratis loh 👀

__________________________________

Happy Reading 🥰
.
.
.


Zea mengantarkan anak-anaknya keluar kediaman. Hari ini, mereka cukup akur jadi bisa berangkat di waktu bersama.

"Al berangkat Mom!" Seru Al, lalu segera menjalankan motornya.

"Humm.... Hati-hati" Nazea melambaikan tangannya.

"Mom." Panggil Ken yang berdiri di sampingnya. "Mom jangan lupa." Ken mengingatkan.

Zea mengusap kepala Ken. "Hum... Mommy sangat ingat, pukul 9 di lapangan indoor SMP Nusantara."

Ken tersenyum. Syukurlah Mommy-nya mengingatnya.

"Ken ayo cepat!" Seru Kian yang sudah masuk ke mobil. Ken berjalan cepat menghampiri kembarannya yang tidak sabaran.

"Aku juga harus berangkat."

Nazea melirik Keanel yang merentangkan kedua tangannya pada Zea, Zea mengangkat sebelah alisnya.

"Pelukan sebelum bekerja." Ujar El kesal saat Zea tidak cepat menanggapinya.

Sebenarnya Zea masih sedikit jengkel mengingat El yang di perebutkan para wanita di kantor. Tapi tak ayal, Zea tetap memberi pelukan pada El.

"Aku berangkat sayang." Keanel mengecup kening Nazea, lalu masuk ke dalam Mobil.

Zea mematung, ia memegang kening. Kecupan bibir El masih terasa di keningnya. Semburan rona merah tercetak di pipinya tanpa diminta. Zea menatap kepergian Mobil Keanel.

"Dia curang!"

Zea masuk ke dalam rumah dengan wajah yang memerah. Ia sangat salah tingkah.

"Mom?" Baby Je menatap Mommy-nya bingung. "Mommy cakit?"

Zea lupa jika ia punya satu anak yang harus di urus. "No Baby... Mommy baik-baik saja."

"Key nanti mau ikut Mommy?"

"Kemana?" Je mantap penuh binar pada Zea. "Apa Mommy cekalang mau keluar lagi?"

"Maafkan Mommy sayang..." Zea merasa bersalah. "Tapi Mommy berjanji! Mommy akan menemani Key setelah urusan Mommy selesai."

Meski lesu, Baby Je tetap mengangguk. "Janji kelingking." Baby Je menunjukan jari kelingkingnya yang kecil.

Zea tersenyum dan mengangguk, lalu menautkan jari kelingkingnya dengan milik Baby Je.

"Nanti Mommy akan mengajakmu melihat bang Kian lomba.. apa Key mau?"

Baby Je mendongak kan kepalanya. "Bang Ian?"

"Bagaimana?"

"Hum... Je ikuttt..." Ujar Keyjen dengan semangat. "Mommy tidak pelgi?"

Zea menggeleng, ia akan izin lagi hari ini. Ia tidak ingin mengecewakan Ken. Pekerjaan memang penting tapi ia juga memiliki tujuan lain.

Ia berencana akan keluar dari sana setelah gajian, jika ia keluar sekarang, hasil kerja kerasnya sia-sia.

∆∆∆∆

Comeback ✔️ [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang