(Perjalanan dan Cerita)

32 17 0
                                    

.

.

.

⁠♡

Duduk di depan Kapten mereka adalah sang Tiangquan, Ningguang, yang tampak khawatir dan tegang tentang sesuatu. Sementara Boboiboy dan teman-temannya berdiri di luar ruang pertemuan di antara mereka berdua, menunggu dan mendengarkan percakapan mereka.

Sementara yang lain benar-benar bingung, Boboiboy entah bagaimana punya firasat bahwa hal yang akan dibahas di sini di antara mereka dan pemimpin dari Liyue Qixing adalah sesuatu yang buruk.

"Nona Ningguang, aku yakin pertemuan ini ada hubungannya dengan salah satu bawahan ku, benar begitu?" Kapten Kaizo bertanya dengan tenang namun tegas seperti yang biasa dilakukannya.

Ningguang hanya menganggukkan kepalanya, lalu berdiri sambil membuka kertas itu dan memberikannya padanya, sebelum duduk bersandar ke kursinya sambil berkata, "Begitulah, Tuan. Betapapun aku tidak suka mengganggu waktumu, yang tidak ada sangkut pautnya dengan hal ini, tetapi kenyataan yang aku sampaikan sayangnya harus disampaikan sedemikian rupa."

Melihat kertas itu, Kapten Kaizo mencondongkan tubuh sedikit ke depan dan mengambilnya sebelum membacanya dalam diam.

Hanya beberapa menit, raut wajah pria itu berubah drastis, ia meletakkan kertas itu dan menatap wanita itu dengan tatapan tajam. "Bolehkah aku bertanya, siapa yang berani menulis ini, Nona Ningguang?"

"... Aku punya firasat bahwa kau akan menanyakan hal itu, Tuan Kaizo." Ningguang menghela napas berat. "Sayangnya, aku tidak punya hak untuk mengatakan apa pun yang aku ketahui. Pesan ini, tidak mungkin semacam penipuan untuk kalian."

Kapten Kaizo menyilangkan lengannya dengan alis berkerut. "Ini tidak hanya membuat bawahanku tertekan, tetapi juga adikku akan terlibat dalam masalah dengan ketidakpastian kenyataan yang sebenarnya."

"Tetapi Tuan Kaizo, mengapa tidak mencoba mendengarkan Nona Tiangquan terlebih dahulu? Aku yakin kau akan mengerti dari mana masalah ini berasal." Sekretaris Liyue Qixing berkata, mencoba membuatnya tetap tinggal dan mendengarkan mereka.

"Aku tentu ingin mendengarnya."

Sementara itu diluar..

"Sepertinya ada banyak ketegangan di sana." Bisik Qually kepada teman-temannya yang juga mendengarkan, mereka tidak tahu apa yang dibaca Kapten Kaizo di kertas itu, tapi itu pasti sesuatu yang besar hingga berhasil membuatnya khawatir.

"Aku penasaran apa saja yang dibacanya.." Ying bergumam sambil mencoba mengintip ke dalam, namun ia terkejut ketika Kapten Kaizo tiba-tiba keluar dari ruangan dan menemui mereka.

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, sang Kapten berjalan pergi sambil memberi isyarat kepada mereka untuk mengikutinya. Mereka patuh mengikutinya dan bingung dengan keputusannya yang tiba-tiba.

Begitu mereka keluar dari gedung itu, Kapten Kaizo menoleh ke arah mereka dengan tatapan penuh arti dan tajam, membuat mereka langsung merinding dan menjadi takut untuk menatapnya.

"Aku ingin kalian, SEMUA dari kalian, menjelaskan kepadaku tentang 'Tenergy', dan semua yang kalian ketahui tentang hal yang berkaitan dengan itu. Jelaskan. Sekarang."

""... Aduh...""

.....

Saat di luar menghadapi badai pasir, di dalam tembok yang ia buat, ada kehangatan dan rasa aman yang ia dan teman barunya dapat rasakan sepanjang malam.

Berbagi cerita tentang dirinya sendiri, bercanda dan membuat diri mereka nyaman, semuanya tidak terganggu oleh suasana yang mencekam diluar.

"Jadi, Fontaine adalah tujuanmu, ya? Tentu, aku bisa membantumu dengan itu." Yash berkata kemudian tersenyum lembut melihat keraguan gadis itu yang jelas tidak enak merepotkannya. "Aku mungkin sudah tua, tapi aku yakin, aku mengingat tiap rutenya."

[𝕱𝖔𝖚𝖓𝖉 𝖒𝖊 𝖇𝖊𝖋𝖔𝖗𝖊 𝖎 𝖉𝖊𝖛𝖔𝖚𝖗 𝖒𝖞𝖘𝖊𝖑𝖋]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang