Rahila
"Sayang, kamu bakal ninggalin aku nggak?" Tanya Zidan di ujung sana
Aku mengernyitkan dahi karena heran dengan pertanyaannya, "kamu nelfon malam-malam cuma mau nanya ini doang?"
Terdengar dia tertawa, "ada yang bilang, di rumah sakit, Tuhan mendengar doa paling tulus karena ingin orang yang dicintainya cepat sembuh. Tapi menurut aku, di rumah sakit juga aku dengar banyak keributan karena merawat orang sakit itu bisa membuat sebuah keluarga jadi nggak harmonis lagi, apalagi kalau anggota keluarganya pengidap kanker."
"Jangan terlalu kepikiran gitu dong, Zi. Itu kan orang lain. Usaha dan doanya beda dengan cara kita." Jelasku
"Kamu bakal ninggalin aku nggak? Kalau suatu saat nanti aku kenapa-kenapa? Sakit keras misalnya."
"Makin ngawur ya pertanyaan kamu. Kok aku jadi takut sih?"
Zidan masih ngotot, "ya nanya doang untuk memastikan aku ada yang jagain."
Sekarang aku tertawa, "ahahaha dijagain banget?"
"Dirawat deh maksudnya." Ralatnya.
"I'm not going anywhere, Zi."
"Janji?"
"Janji, sayang."
"Ladies and gentlemen, we will be landing shortly. Please ensure your seat belts are securely fastened.."
Kepalaku sakit karena terbangun secara tiba-tiba setelah mendengar pemberitahuan dari cabin crew. Aku tertidur sejak pesawat take off dari Dubai International Airport.
Terus tadi.. mimpi apaan tuh? Amit-amit! Nggak banget, siang bolong di tengah cuaca terik Indonesia aku mimpiin Zidan?
Apa mungkin karena kemarin malam Abrar bilang kalau hari ini aku langsung aja dateng ke rumah barunya dia? Iya, dia yang dimaksud di sini adalah Zidan.
Abrar memberitahuku kalau minggu lalu Ibunya Zidan mengundang dia untuk dateng ke acara syukuran rumah baru tersebut. Setelahnya, Abrar selalu dikirimin makanan sama Ibu dan disuruh nginep di rumah Zidan karena demamnya Abrar gak kunjung membaik.
Dulu, Zidan pernah cerita kalau dia akan menikah ketika udah bisa beli rumah, tapi aku datang lebih cepat ke hidupnya yang membuat dia membatalkan rencana tersebut.
Tapi dulu tidak sama dengan sekarang, dia sudah menjadi dokter spesialis, uangnya pasti lebih banyak daripada waktu masih bersamaku. Jadi, memiliki rumah dan akan segera menikah adalah hal yang mungkin untuk dirinya.
Ah elah, kenapa gue cocoklogi begini sih? Ujarku dalam hati.
***
From +62812589xxx
Ini Zidan. Udah ketemu Pak Yadi?From Rahila to +62812589xxx
Iya, udah di mobil.From +62812589xxx
Udah disiapin makan siang.From Rahila to +62812589xxx
Oke. MakasihMobil memasuki gerbang townhouse di daerah Kebon Jeruk. Hanya berisi lima rumah dengan design modern minimalis di daerah Jakarta Barat, yang mana lebih dekat ke tempat prakteknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Permintaan Hati
RomanceRahila Syahin adalah seorang Trust and Safety Manager di Asenta, Malaysia. Selain kerja kantoran, ia juga sedang melanjutkan studinya di Universiti Malaya jurusan South East Asian Studies. Pada ketinggian 36.000 kaki, di penerbangan GA 874 tujuan Ja...