4. Ruby Andromeda

64.5K 4.5K 42
                                    

Ayo support author dengan cara vote dan komen 📍
(Instagram @selandromeda)

--

Arbie atau sekarang kita bisa panggil balita gembul itu Ruby, tengah asik makan buah apel merah tanpa di potong.

Rambut sudah terkucir rapih, badan nya sudah wangi juga dirinya nampak lucu dengan balutan dress putih pendek.

Mata bulat nya tengah fokus menatap tv yang Orion nyalakan dan menampilkan film kartun. Tapi pikiran nya tak lepas dari ingatan jika dia tidak bisa tidur lelap tanpa empeng.

Demi tuhan, ia sangat malu dengan jiwa nya yang sudah dewasa. Tapi bagaimana pun ia tidak bisa mematahkan fakta itu, karena nyatanya setiap pagi ia selalu terbangun dengan keadaan mulut tersumpal empeng.

Apakah dulu raga balita ini memang sudah biasa menggunakan empeng?

Ah memikirkan nya mampu membuat kepala nya sakit. Ruby menggigit apel itu dengan keras dan juga mengambil potongan yang besar.

Pipi merah nya kini terisi sesak oleh apel hingga beberapa bodyguard yang berjaga membeku melihat wajah menggemaskan balita itu.

Beberapa menit berlalu, Ruby sudah bosan dengan aktivitas nya. Orion entah pergi kemana.

Jendra? Ah, remaja itu tentu saja tengah membersihkan luka tembak nya. Jika di pikir-pikir, keluarga ini mengerikan sekali ya. Orion tanpa pikir panjang menembak orang yang tak lain adalah anak nya sendiri. Anak nya loh itu!

Terlalu mengerikan, hingga membuat otak kecil nya berpikir jika ia hidup dengan keluarga mafia seperti di novel-novel.

"Nona..."

Lamunan Ruby seketika buyar saat suara sang pengasuh terdengar.

"Bi Lumy?"balita itu mendongak dengan tatapan polos.

Rumi tersenyum."Waktu nya minum susu, setelah itu tidur siang. Oke?"

Ruby berdecak, kegiatan nya tidak ada yang menarik selain makan tidur makan tidur.

"Tapi tapi.."

"Ssttt, jangan nakal atau Papa Orion akan marah."ujar Rumi menakut-nakuti.

Bayangan Orion yang menembak lengan Jendra tanpa belas kasihan pun berputar di otak nya.

"Okeyy."jawab Ruby lesu, ia lantas meletakan apel yang tinggal setengah itu di atas meja.

"Bi Rumi ke belakang sebentar ya, harus di habiskan loh susu nya."pengasuh itu lantas menyerahkan segelas susu hangat.

Ruby menerima nya tanpa protes, toh dia juga suka susu.

Tak lama setelah sang pengasuh melenggang pergi ke dapur, Ruby meletakkan gelas susu yang tinggal setengah. Namun naas, tangan nya yang kecil tak sengaja menyenggol gelas tersebut, alhasil susu tersebut tumpah di atas meja.

Bibir mungil terbuka, ia melongo melihat apa yang telah ia perbuat.

"Yahhh..."lirih nya. Ruby lantas merosot kan bokong nya, ia beranjak mendekati meja.

"Uuuu basahh!"seru nya kebingungan. Tangan nya kini meraih koran yang ada di atas meja.

Ia tebak ini milik Orion. Ah, pria itu marah tidak ya? Apa dia akan di tembak seperti Jendra. Tidak tidak! Ia akan langsung meminta maaf. Sungguh!

Sebelum ia memindahkan koran tersebut, tiba-tiba Ruby membeku di tempat.

Pembantaian keluarga konglomerat 'Lancester'

RUBY ANDROMEDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang