Ayo support author dengan cara vote dan komen 📍AUTHOR=SHEY
(Instagram:ocean.desu)Happy reading
--
"Idih, Luby di culik..."mata bulat balita itu berkedip. Ia terkejut saat mendapati dirinya tiba-tiba berada di sebuah ruangan luas seperti aula.
Seingat nya ia tadi tengah bermain di lobby kantor Orion.
Kaki mungil nya mulai berdiri, ia mengecek seluruh anggota tubuh nya. Aman, tidak ada yang lecet.
Ruby kembali mengedarkan pandangannya nya. Banyak anak-anak yang tengah meringkuk menangis sesenggukan. Mereka semua ketakutan.
Ruby sendiri sebenarnya takut, tapi ini tidak seberapa di bandingkan saat ia mengalami kejadian mengerikan di kehidupan pertamanya.
Benar dugaan Ruby, ia adalah salah satu korban penculikan. Balita itu berjalan, ruangan ini sangat tertutup dan terisolasi. Hanya ada satu bingkai jendela kecil yang berada di atas.
Ruby menyipit kan pandangan nya. Di luar sana terlihat banyak sekali ranting yang bercabang.
Tempat ini di tengah hutan.
Tiba-tiba pintu besi yang berada di sudut ruangan terbuka. Seisi ruangan kembali penuh dengan suara tangisan. Banyak anak-anak saling merangkul satu sama lain. Tak terkecuali Ruby yang tiba-tiba di tarik oleh seorang bocah perempuan.
"Kemari, ayo berlindung dari orang jahat itu."
Ruby pasrah di tengah gerombolan anak kecil.
Bruk.
Anak-anak tersentak. Sosok pria dengan perawakan tinggi tegap, datang setelah menjatuhkan sebuah kardus berisi makanan.
"Cepat makan! Kalian harus tetap sehat, agar pembeli senang!"bentak nya.
Anak-anak yang mendengar nada suara keras itu kembali menangis kencang.
"DIAM!!!"
Mereka terpaksa membungkam mulut masing-masing, menahan tangis.
Tak lama, pria itu keluar. Pintu kembali tertutup.
"Huaaa mau pulang!!"
"Mama aku takut disini hiks.."
"Huhuhuuuu."
"Papa mama huaa..."
"Hikss..."
Ruby menggaruk pelipis nya, menangis bukan lah solusi yang tepat. Namun ia tersadar, mereka hanya lah anak-anak.
Ruby berdiri dengan langkah kecil nya ia menghampiri kardus berisi makanan.
Terdapat roti dan susu kotak. Ia meraih roti tersebut sebelum akhirnya roti itu terhempas ke lantai.
"Apa kau ingin mati, bagaimana jika itu beracun!"
KAMU SEDANG MEMBACA
RUBY ANDROMEDA
Fantasy"Papa jelek." Itu dia, balita itu lah alasan nya. Alasan sang predator duduk tenang, dan menikmati celotehan tak jelas bocah mungil di pangkuan nya. "Perlu ku belikan kacamata, hm? Bahkan ketampanan ku bisa menghancurkan satu negara." "Jelek!" "Buta...