Ayo support cerita author dengan cara vote dan komen.
Happy Reading
📍Black forest atau biasa di sebut juga hutan kegelapan. Jalan tersembunyi yang membelah hutan itu biasa di gunakan sebagai jalur transaksi ilegal para mafia. Orang awam mungkin tak berani melewati jalan tersebut, karena rumor beredar di tengah hutan itu terdapat spesies langka hewan-hewan buas yang berkeliaran bebas. Belum lagi perampok kelas kakap yang setia menanti mangsa nya di sana. Intinya hutan itu sangat mengerikan.
Dan Orion mengatakan, Ruby ia temukan di pinggir jalan hutan black forest.
"Bocah ini, apa yang ia lakukan di sana."ujar Sean saat mengetahui cerita asal-usul Ruby.
"Ruby, apakah kamu ingat apa yang terjadi sebelum Paman Orion menemukan mu?"sahut Jayden penasaran.
Balita yang tengah duduk di pangkuan Jendra itu terdiam. Ia mendongak menatap sang kakak yang tengah memejamkan mata. Pemuda itu baru saja selesai menyuapi nya makan.
Ia menggeleng polos. Saat jiwa Arbie berpindah, ingatan kejadian yang di alami raga balita ini tidak ikut mentransfer ke dalam otak nya.
Ia sama sekali tidak tahu menahu mengapa dan siapa sebenarnya balita yang sekarang ia tempati raga nya.
Cael menghela nafas, ia berpikir jika Ruby mengalami trauma hingga kehilangan ingatan nya. Membayangkan betapa ketakutan nya Ruby saat di tengah hutan membuat Cael iba. Hah, sejak kapan hati kotor nya mempunyai rasa iba?
Tapi bukan kah jelas ada konspirasi di balik keberadaan Ruby di dalam hutan?
"Entah bagaimana nasib nya jika bukan Orion yang ia temui."gumam Jayden pelan.
Ia mendekat menatap mata polos yang berkedip tak paham.
"Aku bisa berbagi dengan mu."Jayden menyerahkan Snack strawberry kering.
"Makasiii kak Jay...fuuu"Ruby kegirangan mendengar nya. Ia menerima strawberry itu, lalu memakan nya.
"Suka?"
"Enak, Luby suka!!"
"Makan lah, aku punya banyak di rumah."ucapan Jayden tersebut mengundang tawa Sean.
"Lain kali, ayo kita main ke rumah Jayden. Di sana kamu akan menemukan setumpuk gunung strawberry."kekeh Sean.
"Oiya??"seru Ruby semangat.
Jayden meringis, sedangkan Cael terkekeh geli.
Jendra membuka mata mendengar tawa kecil di sekitar nya. Mata nya menyipit melihat pipi Ruby yang menggembung.
"Apa yang kau makan, bulat?"
Ia dapat merasakan tubuh balita itu tersentak, namun dengan segera Ruby mendongak.
"Stlawbelii.."
"...."
"Dasar cadel."celetuk Sean.
Ruby tak menggubris, ia asik menikmati camilan nya.
Jendra menghela nafas seraya mengusap pipi merah sang adik, ia bangkit dan meletakan Ruby di pangkuan Cael.
Tubuh tegap nya berjalan ke sisi roftoop. Angin berhembus menerbangkan helaian pendek rambut gelap nya.
Rajendra itu duplikat Orion. Rahang tegas, mata tajam juga memiliki hidung mancung. Beda nya Jendra memiliki bibir atas yang lebih tipis, itu ia dapat kan dari gen ibu nya. Annora .
Benar, nama ibu Rajendra adalah Annora, lebih tepatnya Annora Andromeda.
Entah atas dasar apa Orion menyematkan nama almarhum istri nya pada nama belakang Ruby.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUBY ANDROMEDA
Fantasy"Papa jelek." Itu dia, balita itu lah alasan nya. Alasan sang predator duduk tenang, dan menikmati celotehan tak jelas bocah mungil di pangkuan nya. "Perlu ku belikan kacamata, hm? Bahkan ketampanan ku bisa menghancurkan satu negara." "Jelek!" "Buta...