12. Demam

58.8K 4.4K 164
                                    

Ayo support author dengan cara vote dan komen
Instagram (ocean.desu)

Btw, aku izin nge repost komen kalian ke Instagram ya, soalnya lucu😣

Happy reading 📍

---

Bugh!

Jendra berdecih seraya menyeka sudut bibirnya yang berdarah. Dengan keadaan shirtless pemuda itu berkutat dengan kemampuan fisik Orion.

Papa nya tersenyum congkak, mengangkat dagu tinggi-tinggi. "Lihat lah wajah jelek kakak mu Ruby!"

Ruby yang menonton kedua nya hanya menghela nafas. Apa si yang ada di otak kedua laki-laki itu.

Dengan malas, Jendra melenggang pergi begitu saja meninggalkan arena latihan.

Orion yang masih rapi dengan jas kantor nya tersenyum kemenangan. Yah, mau segila apa pun anak nya, Orion tetap lah raja nya.

"Bulat."panggil Orion pada balita mungil kesayangan nya.

Mata jernih Ruby mengerjap. "Eung?"

Orion meraih tubuh mungil yang masih di balut piyama tidur warna biru.

"Lihat lah mainan papa."Orion mengajak Ruby ke dalam suatu ruangan yang cukup luas. Di sana terdapat puluhan, bahkan mungkin ratusan jenis pistol, pisau, dan juga senapan.

Ruby membuka mulut nya kagum. Wah, koleksi Orion benar-benar mengagumkan.

"Wahh..."

Luar biasa ketua mafia satu ini.

"Mana yang bagus menurut mu, hm?"tanya Orion santai. Sam yang sejak tadi mengawal di belakang mereka hanya menggeleng kan kepala pelan. Sangat langka bukan mendengar seorang ketua mafia memintai pendapat tentang pistol pada bocah tiga tahun.

Bola mata Ruby bergulir, jujur saja semua senjata milik Orion sangat menarik. Hei, ia tahu mungkin beberapa jumlah senjata yang ada di ruangan ini ada yang hanya di buat beberapa buah di dunia. Dan Orion memiliki nya, bukan kah sangat luar biasa.

Tatapan nya terhenti pada sebuah pistol yang berhasil menarik perhatian nya.

Tangan mungil Ruby mencoba meraih pistol itu, namun belom sampai ia genggam, benda tersebut jatuh ke lantai.

"Belat papa."keluh Ruby.

"Berat?"kekeh Orion, ia segera menurunkan sang anak, dan meraih pistol yang tadi terjatuh.

Ini adalah salah satu jenis pistol revolver dengan berat nyaris 1 kg.

"Bagaimana dengan yang ini?"Orion menunjukkan pistol GSh-18. Pistol buatan Russia itu tampak sederhana dengan bingkai logam pada pegangan plastik.

Ruby menerima pistol ini, ia tersenyum karena pistol kali ini tidak terlalu berat.

"Berat nya mungkin hanya 580 gram nona."ujar Sam saat melihat raut wajah Ruby yang antusias.

GSh-18 disebut juga sebagai 'pistol perempuan'. Ini adalah pistol kaliber kecil yang muat dalam dompet. Senjata ini sama sekali tidak efektif dalam pertempuran, tetapi cukup baik untuk perlindungan diri.

Jujur jantung Ruby berdegup kencang, sedikit ngeri namun lebih dominan kagum.

Entah mengapa kilasan suara tembakan di kehidupan pertamanya terngiang di otak nya.

Ia bersumpah akan mencari pembunuh keluarga nya dan memberikan balasan yang setimpal.

Setidaknya dalam keluarga baru ini ia akan benar-benar memegang kokoh motto 'darah di bayar darah, nyawa di bayar nyawa'.

RUBY ANDROMEDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang