38. Reinhard

52.4K 7K 915
                                    

Ayo support author dengan cara vote dan komen

Absen dulu yang nunggu notif si bayikkkkkk 👉

Happy reading
---

Orion menghembus kan asap rokok nya. Pria tampan dengan rahang tegas itu tampak memperhatikan suatu objek.

Tepat di bawah kaki nya, sebuah ember dan kail tergeletak. Orion melirik halaman belakang. Ada Rajendra yang tengah tertunduk di samping makam Annora.

Orion memejamkan mata ketika melihat punggung lebar Jendra bergetar.

Putra nya menangis.

Pria itu kembali menghisap batang nikotin sejenak dan langsung membuang nya. Kaki Orion bergerak melangkah membawa nya mendekati sang anak.

"Maa.."suara serak Jendra terdengar. Orion berhenti tepat di belakang punggung Jendra, remaja itu tidak menyadari nya.

"Kau ingin memberikan adik perempuan bukan? Sudah ada, Papa mendapatkan nya, dia lucu, tubuh nya kecil, aku menyukainya."

"Aku tidak menolak lagi, kau senang bukan?"

"Jadi, bisakah kau kembali?"

Jendra berbicara nyaris berbisik seakan-akan takut ada yang mendengar nya.

Katakan lah dia gila meminta seseorang yang sudah mati untuk bisa kembali.

Jendra pengecut, ia malu karena selalu menangis di hadapan sang Mama. Sejak kecil, Jendra adalah sosok anak yang cengeng dan manja, segala sesuatu yang terjadi pada nya akan ia ceritakan pada Annora, hanya pada sang Mama.

"Aku merindukan mu."bisik Jendra seraya menghapus air mata nya kasar."Sial!"umpat nya kesal, kenapa air mata nya terus menerus mengalir.

"Ma.."

Jendra menatap sendu nisan Mama nya. "Kembali lah, ku mohon. Aku sendirian.."

"Ada Papa, Jendra."

Jendra tersentak. Ia berbalik dan menatap Orion dengan pandangan datar.

Sang Papa tampak memasukan ke dua tangan nya ke dalam saku celana. Orion menatap wajah putra nya lekat, setelah itu berbalik berniat pergi.

"Ada adik mu. Ruby hadir untuk mu."setelah mengatakan itu, Orion benar-benar pergi dari halaman belakang dengan raut wajah tanpa emosi.

Pria tampan itu pergi menuju rumah Arlo. Ia akan mengecek putri nya. Sejak tadi Orion tidak mendengar suara bahkan jeritan maut nya.

Di mana bocah itu?

Orion masuk, Arlo tampak menimang Ruby yang tertidur pulas dengan empeng di mulut nya.

Pria itu melirik seorang laki-laki yang tengah mengobrol bersama Samara.

Dia Elliot, sepupu Annora.

"Apa kabar Alejandro?"sapa Elliot, pria seumuran Orion itu tampak tersenyum ramah.

"Baik."jawab Orion singkat.

RUBY ANDROMEDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang