Ayo support author dengan cara vote dan komenAbsen dulu sini lo pada yang ngaku onty nya Ruby 👉
Happy reading
---
"Paman!"
Sammuel yang baru saja membuka pintu utama mansion keluarga Lizeros sedikit tersentak.
"Paman Sam."panggil balita yang tengah tengkurap di atas karpet berbulu berwarna pink. Di sekeliling nya tampak jejeran kertas, krayon dan bermacam-macam warna spidol.
Ah bocah itu tengah bereksplorasi dengan coretan di atas kertas rupanya.
"Luby gambal Paman Sammuel ya?"
Sammuel mendekat, ia memegang dada nya terharu. Bagaimana bisa anak bos mafia nya semanis ini.
"Tentu saja."jawab Sammuel cepat.
Mendengar jawaban dari sekretaris Papa nya, Ruby segera fokus menggambar Sammuel.
"Papa Oli mana?"tanya Ruby tanpa mengalihkan perhatian nya pada karya yang tengah ia buat.
"Di kantor. Paman kemari mengambil berkas yang tertinggal."jelas Sammuel. "Paman mengambil nya sebentar ya."lanjutnya.
Pemuda itu segera pergi ke ruangan kerja Orion yang ada di mansion. Hanya membutuhkan waktu beberapa menit, Sammuel segera kembali dengan sebuah berkas di tangan nya.
Ruby bangkit.
"Sudah selesai?"tanya Sammuel.
Ruby mengangguk. "Sudah."
"Cepat sekali."gumam pemuda itu. Sammuel berjongkok melihat kertas yang di sodorkan oleh nona kecil nya.
"Untuk ku?"
Ruby mengangguk. "Eung!"jawab nya semangat. Di kehidupan kali ini, Ruby akan mencoba mengasah kemampuan menggambar nya.
Sammuel tersenyum manis, hanya sedetik sebelum akhirnya berubah menjadi senyum tertahan.
"I-ini Paman?"cengo Sammuel.
Wah! Apakah wajah nya terlihat segitiga di mata orang-orang? Sammuel melirik Ruby yang masih berdiri dengan tatapan polos.
"Ya, itu Paman Sam. Bagus kan?"tanya Ruby.
Sammuel mengangguk kaku. "B-bagus sekali."kekeh nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUBY ANDROMEDA
Fantasy"Papa jelek." Itu dia, balita itu lah alasan nya. Alasan sang predator duduk tenang, dan menikmati celotehan tak jelas bocah mungil di pangkuan nya. "Perlu ku belikan kacamata, hm? Bahkan ketampanan ku bisa menghancurkan satu negara." "Jelek!" "Buta...