Ayo support author dengan cara vote dan komen 📍
Instagram: ocean.desu
Happy reading
----
Graysen kembali ke makam Centauri. Pria tua itu duduk seraya memasukan cerutu setelah membakar rokok nya.
"Selamat sore putri ayah."sapa nya dengan wajah tanpa emosi.
Asap mengepul di sekitar wajah nya. Sepersekian detik setelah asap itu menghilang, wajah yang mulai nampak keriput itu berubah menjadi sendu.
"Maaf."lirih nya.
"Ayah akan selalu meminta maaf pada mu, Centauri."lanjut nya berbisik pelan.
Hening.
Area pemakaman khusus keluarga itu begitu tenang dan damai.
"Boleh kah ayah bertanya?"nada bicara Graysen terdengar menjadi bersemangat. Ia seakan melupakan fakta bahwa dirinya tengah berbicara dengan sebuah batu makam.
"Bagaimana wajah putri mu? Apakah dia sangat lucu seperti saat dirimu kecil?"
"Ah ayah ingin memeluk nya."
"Bukan kah memiliki cucu perempuan sangat menyenangkan?"
Pertanyaan yang terlontar oleh mulut pria itu hilang tanpa ada nya jawaban.
Tangan Graysen tiba-tiba mengepal. Ia menghembuskan asap rokok nya dengan kasar.
"Dan... katakan, pria brengsek mana yang membuat mu seperti ini nak."
Dada nya tiba-tiba sesak, mengingat fakta jasad putri nya terdapat sebuah peluru. Gadis itu meninggal dalam situasi yang mengerikan.
"Ayah!"
Seorang pemuda tampan tiba-tiba menghampiri nya.
Benar tebakan Asher, ayah nya ada di sini. Yah, ini adalah tempat favorit Graysen selain makam istri nya.
"Kau sendiri? dimana cucuku?"
Asher menghela nafas. "Di mansion utama, ayo pulang. Aku akan menginap di sana."
"Sebentar, ayah masih ingin bersama Centauri."
Mata Asher sedikit bergetar. Ia diam dan mengalihkan tatapan nya pada batu makam sang adik.
Sama seperti Graysen. Asher adalah orang yang paling tersiksa atas kepergian adik tercinta nya.
"Andai..."
"Jangan berandai, itu menyakitkan Asher."potong Graysen.
Benar, penyesalan mereka memang sia-sia saja. Gadis cantik itu sudah pergi.
Asher merogoh saku jas nya. Ia mengeluarkan sebuah kalung batu ruby yang ia temukan di jasad adik nya.
"Demi Tuhan, aku yang akan menebas leher orang yang membuat adikku menderita."gumam Asher seraya menggenggam erat kalung itu.
"Bagaimana dengan pencarian nya?"
"Jejak menghilang tepat di hutan itu ayah, Ganesh belum menemukan tanda-tanda keberadaan dari anak Centauri."
Graysen menghela nafas.
"Itu adalah peninggalan satu-satu nya Centauri, ayah harus mendapatkan nya."
Asher mengangguk setuju.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUBY ANDROMEDA
Fantasy"Papa jelek." Itu dia, balita itu lah alasan nya. Alasan sang predator duduk tenang, dan menikmati celotehan tak jelas bocah mungil di pangkuan nya. "Perlu ku belikan kacamata, hm? Bahkan ketampanan ku bisa menghancurkan satu negara." "Jelek!" "Buta...