Ayo support author dengan cara vote dan komen 📍
Gw ngakak bikin judul nya awokawokawok
Happy reading
----
Kepulangan Orion ke mansion di sambut tangisan Ruby. Balita itu terkapar terlindas oleh mobil-mobilan berwarna pink yang sering ia kendarai.
Di ujung sana, bukan nya membantu sang adik, Jendra malah asik tertawa.
Orion mendekat dan menendang tulang kering Jendra. "Kakak tidak berguna."decih nya sinis.
Jendra yang di perlakukan seperti itu hanya memasang wajah tidak perduli."Kenapa kembali?"tanya nya dengan wajah malas.
"Sialan."umpat Orion. Pria itu melengos dan mendekati sang anak yang menjadi korban kecelakaan kecil itu.
"Papa!"Ruby terkejut mendapati sang Papa yang berdiri di hadapan nya. Balita itu menghapus air mata nya kasar.
Aduh! bokong nya sedikit nyeri. Jendra sialan, mobil yang Ruby naiki menabrak kaki meja itu ulah Kakak nya.
Remaja itu lah yang mengontrol kendali mobil nya menggunakan remote.
Wajah Orion melembut. Ia berjongkok menyingkirkan mobil yang berada di atas tubuh Ruby.
"Papa huhu..."rengek Ruby manja. Tangan mungil itu terangkat menyambut gendongan Orion.
"Bulat."gumam Orion, ia berjalan ke arah sofa di depan Jendra. Pria itu lantas mengecup seluruh wajah Ruby. Sungguh, beberapa hari tidak berada di dekat Ruby membuat Orion merasakan perasaan kesal luar biasa.
Keberadaan bocah itu sudah seperti energi positif bagi Orion. Ruby adalah penawar yang sangat ampuh untuk semua rasa buruk yang bersarang di hati nya.
"Papa balu pulang?"tanya Ruby yang sudah duduk nyaman di pangkuan Papa nya.
"Hm. Baru saja."jawab Orion. Tangan kekar itu bergerak untuk membenarkan kunciran jamur Ruby yang layu."Apa yang Kakak mu lakukan, hm?"tanya Orion seraya melirik Jendra yang asik main ponsel.
"Kak Jendla nakal, suka suluh suluh Luby..."
"Oi babi."seloroh Jendra.
Sebuah bantal sofa melayang begitu saja ke arah remaja tampan itu, Orion sang pelaku memasang wajah sinis.
"Singkirkan panggilan konyol itu."datar Orion.
Jendra menggedikan bahu acuh. Ia lantas bangkit meninggalkan sepasang ayah dan anak itu.
"Papa!Papa! apakah ada hadiah untuk Luby?"
Orion terkekeh gemas."Tentu saja ada."jawab nya.
"Oh ya? manaaa?"
Pria tampan itu merogoh saku jas nya, ia mengeluarkan sebuah kotak hitam kecil.
Mulut Ruby terbuka, kotak sederhana namun terdapat logo merek perhiasan terkenal di sana.
Mata nya berkilau.
"Buka lah."
Jari jemari bulat itu mulai mencoba membuka kotak hitam yang di berikan Orion.
"Wah silau silau.."celoteh Ruby saat mendapati sebuah gelang tangan perak dengan satu buah mata berlian di dalam nya.
Lagi-lagi Orion terkekeh geli melihat reaksi putri kecil nya. "Kau suka?"
"Eung!"
Mulai detik ini Ruby mendaftar kan berlian dalam list favorit nya setelah empeng dan buah persik.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUBY ANDROMEDA
Fantasy"Papa jelek." Itu dia, balita itu lah alasan nya. Alasan sang predator duduk tenang, dan menikmati celotehan tak jelas bocah mungil di pangkuan nya. "Perlu ku belikan kacamata, hm? Bahkan ketampanan ku bisa menghancurkan satu negara." "Jelek!" "Buta...