Ayo support author dengan cara vote dan komen
Happy reading
----
Haisley tampak gemas dengan anak sahabat nya. Ibu dari Sean itu mencuri curi kecupan pada pipi Kalingga yang tapak merona.
"Hei tampan, kau jarang ke rumah bibi mu ini hm..."gemas Haisley.
Kaluna tertawa melihat wajah cemberut Kalingga. Anak nya itu terlihat risih saat pipi nya sesekali di cubit oleh Haisley. "Dia tidak akan merengek ikut Cael ke rumah Sean lagi.."
"Loh kenapa? Bibi ada salah apa sampai Kalingga tidak mau ke rumah bibi lagi huhu?"Haisley terlihat pura-pura menangis.
"Dia pindah haluan ke mansion Lizeros."
"Ada apa di sana, bukan kah Rajendra tidak suka anak kecil."
Kaluna terkekeh. "Tentu saja bukan Jendra. Tapi adik perempuan nya."
"Ah jadi itu alasan nya."Haisley terkekeh dan mengacak rambut Kalingga pelan.
Wanita cantik itu segera menegakkan tubuh nya. "Sean sering kali bercerita tentang anak itu."
"Anak angkat Orion?"sahut Catherine dengan nada berbisik."Aku tahu dari Jayden."lanjut nya.
Kaluna mengangguk. "Ya dia putri kesayangan Orion."
"Sejujurnya aku datang karena penasaran tentang anak itu, aku jatuh hati saat Jayden pertama kali memperlihatkan foto balita itu di ponsel nya. Itu sangat menggemaskan! Hei aku ingin memeluknya, tapi ku dengar Orion begitu posesif."jelas Catherine sesekali menggerakkan kipas tangan nya.
"Kau sudah melihat nya? Ah Sean tak memberi tahu ku, ia hanya bercerita jika adik bungsu Jendra suka memakan buah persik dan juga strawberry dari Jayden."ujar Haisley tampak iri dengan Catherine dan Kaluna yang sudah melihat wajah balita itu.
Catherine melirik Eleanor yang datang menghampiri mereka. Wanita itu tiba-tiba ikut nimbrung dalam obrolan mereka.
"Jadi rumor itu benar?"
"Rumor apa?"tanya Kaluna.
"Anak perempuan Orion."jawab Eleanor.
Ketiga perempuan di depan nya kompak mengangguk.
"Ya benar, kau sudah tahu wajah nya?"tanya Haisley di jawab gelengan singkat oleh Eleanor.
Mereka kembali mengobrol sedangkan Eleanor tampak menyapa Kalingga yang kini di dudukan oleh mami nya di atas kursi.
Tiba-tiba diluar terdengar sedikit riuh. Para tamu menebak jika sang pemilik acara telah datang.
Sebuah mobil mewah tipe Rolls-Royce berhenti tepat di depan gedung diikuti dengan mobil Lamborghini Veneno silver.
Para media tampak hadir dan bersiap dengan kamera yang mereka bawa. Beberapa pria berpakaian hitam dengan sebuah pin lambang keluarga Lizeros terlihat menyebar.
Salah satu dari mereka berdiri menyambut kedatangan sang tuan besar.
Sang bawahan tampak menundukkan sedikit badan nya seraya membuka pintu mobil.
Sebuah sepasang kaki di balut sepatu pantofel mengkilap terlihat keluar dan menginjak karpet merah yang terbentang menuju pintu gedung.
Detik itu juga puluhan flash kamera tampak menyoroti pria gagah yang baru saja keluar dari dalam mobil dengan memasang wajah datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUBY ANDROMEDA
Fantasy"Papa jelek." Itu dia, balita itu lah alasan nya. Alasan sang predator duduk tenang, dan menikmati celotehan tak jelas bocah mungil di pangkuan nya. "Perlu ku belikan kacamata, hm? Bahkan ketampanan ku bisa menghancurkan satu negara." "Jelek!" "Buta...