Ayo support author dengan cara vote dan komen 📍
Absen dulu yang nunggu notif dari Ruby 👉
Happy reading
---Seorang remaja tampan tampak menuruni anak tangga dengan wajah datar.
Kaisar. Cucu laki-laki pertama keluarga Casugraha itu berjalan menuju ke arah dapur. Ia terbangun di tengah malam dengan keadaan tenggorokan kering.
Manik hitam pekat dengan tatapan datar itu menatap sosok gadis kecil yang terlihat tengah menuang susu ke dalam gelas.
Cassie yang menyadari keberadaan seseorang lantas menoleh. Gadis itu sedikit tersentak kaget. Namun saat tahu sosok yang datang itu adalah Kakak pertama nya, Cassie langsung tersenyum lebar.
"Kak Kai!"seru Cassie seraya mendekat ke arah sang Kakak.
Tak ada reaksi berarti di wajah remaja yang tampak datar tanpa emosi itu.
"Kakak ingin minum juga?"Cassie bertanya seraya merangkul lengan Kaisar.
Tanpa menjawab pertanyaan adik nya, Kaisar malah menyentak lengan nya agar terbebas dari rangkulan Cassie.
"Kak.."sedih Cassie seraya menatap punggung Kakak nya yang berjalan mendekat ke arah kulkas.
Kaisar tampak mengambil sekaleng soda. Remaja itu langsung berbalik dan berniat pergi dari area dapur itu.
"Seperti nya hanya Kak Kaisar yang tidak menyayangi Cassie di keluarga ini."
Langkah Kaisar berhenti mendengar penuturan adik nya yang terdengar menyedihkan itu.
"Cassie salah apa Kak? Mengapa Kakak terlihat begitu membenci Cassie."suara gadis itu bergetar.
Sudut bibir Kaisar terangkat. Salah, apa yang di ucapkan Cassie itu salah.
Jangan kan Cassie, bahkan Daegal yang mempunyai sikap buruk seperti itu pun Kaisar tetap menyayangi nya.
Remaja itu berbalik.
Cassie mendongak dengan mata berkaca-kaca. "Kak Kaisar tidak pernah mau mengobrol dengan ku, memelukku atau bahkan mengkhawatirkan ku ketika sakit, hanya Kak Kaiser yang selalu berada di samping ku. Kenapa? Kenapa Kakak menghindari keberadaan ku!"ungkap Cassie seraya menahan tangis.
Kaisar mendekat, ia menunduk, bukan untuk mengusap air mata sang adik apalagi memeluk tubuh mungil itu.
"Maka jangan pernah percaya dengan ucapan Daegal."bisik Kaisar rendah. Tubuh Cassie seketika menegang.
Kaisar kembali menegakkan tubuh nya. Remaja 16 tahun itu beranjak hendak kembali menaiki tangga.
"Ucapan Daddy semuanya benar! Mengapa Cassie tidak boleh mempercayai nya?"ujar Cassie membuat langkah Kaisar berhenti.
Remaja itu terkekeh rendah. "Kau berhasil Daegal, kau berhasil mencuci otak putri mu."gumam Kaisar seraya kembali melanjutkan langkahnya meninggal kan Cassie yang tampak termenung di dapur.
Sampai di pertengahan undakan tangga, tiba-tiba kaisar meremas dada nya. Remaja itu merintih dan terduduk.
Sakit. Perasaan Kaisar menjadi tidak tenang. Remaja itu segera bangkit dan berlari ke arah pintu kamar Kaiser sang kembaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUBY ANDROMEDA
Fantasy"Papa jelek." Itu dia, balita itu lah alasan nya. Alasan sang predator duduk tenang, dan menikmati celotehan tak jelas bocah mungil di pangkuan nya. "Perlu ku belikan kacamata, hm? Bahkan ketampanan ku bisa menghancurkan satu negara." "Jelek!" "Buta...