02 - Sambutan Hangat

1K 91 90
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

بسم الله الرحمن الرحيم

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌷

Hampir dua puluh empat jam berada di rumah sakit, perempuan yang kini tengah menimang putrinya itu sudah merasa sangat bosan hanya tiduran di sana. Jika bukan karena bayi kecilnya yang masih membutuhkan beberapa perawatan, mungkin ia sudah meminta pulang siang tadi.

Beruntung, ada sang suami yang menemaninya di sana. Jadi, setiap detik yang membosankan itu berubah menjadi waktu yang membahagiakan. Terlebih jika melihat interaksi laki-laki itu dengan putrinya yang baru berumur beberapa jam.

"Abah sama Ummah masih lama nggak, ya, sampainya?"

Mendengar pertanyaan itu, Hasby yang baru saja mengambil putri kecilnya dari gendongan Ara langsung menoleh. "Sebentar lagi, Mine. Kamu udah kangen banget sama si kembar?"

Perempuan itu membalasnya dengan senyuman. Melihat senyum itu saja, Hasby sudah tahu jawabannya. Lantas, ia pun mengambil ponselnya dan hendak menelpon keluarganya demi menghilangkan kekhawatiran di wajah istrinya. Hasby tahu, Ara pasti sedang memikirkan ketiga putranya.

Tok! Tok! Tok!

"Assalamu'alaikum!"

Baru saja akan menekan nomor ummahnya, ucapan salam yang terdengar ramai itu membuat niatnya terurung. "Wa'alaikumussalam."

"Bunda!" panggil Arkan, Aslan, dan Arfan bersamaan. Ketiga-tiganya berlari menuju bed bundanya. Sayang, karena tinggi badan mereka tidak sepadan dengan tinggi brankar Ara, jadilah mereka hanya memeluk pinggang bundanya.

"Masya Allah pangeran-pangerannya Bunda." Ara membalas pelukan mereka satu persatu. Tidak lupa, ia juga mencium kepala ketiga anaknya dengan penuh cinta.

"Ayah nggak dipeluk nih?" tanya Hasby yang tersenyum melihat ketiga putranya. Spontan, ketiganya langsung berlari menuju Hasby dan memeluknya. Sebelum itu, ia sudah menyerahkan bayinya ke ummahnya.

"Ayah kenapa nggak bawa Bunda pulang? Ini sudah malam. Bukannya tadi bilangnya mau pergi sebentar? Tapi kenapa sampai sekarang masih di sini?" Arkan memberondong ayahnya dengan beragam pertanyaan. Hal itu membuat Hasby sedikit kelimpungan karena bingung mau menjawab yang mana dulu.

"Bang Arkan udah kayak soal ujiannya Aslan. Pertanyaannya banyak banget," sahut Aslan membuat semua orang yang mendengarnya terkekeh.

"Sayang, Ayah minta maaf ya, karena belum bisa bawa Bunda pulang. Bunda baru selesai dioperasi, jadi harus diobati dulu biar benar-benar sembuh. Insya Allah, besok Bunda sama Dede Bayi udah bisa pulang," jelas Hasby sambil mengelus rambut putra-putranya.

Anak kembar tiga itu langsung menoleh pada bundanya dengan wajah khawatir. "Bunda sakit, Ayah?"

"Enggak, Sayang. Bunda baik-baik aja. Kalian lihat, kan? Bunda nggak apa-apa." Hasby bangun dari duduknya dan menuntun anak-anaknya ke tempat istrinya. Mungkin dengan sedikit penjelasan dari Ara, ketiga anaknya akan berhenti khawatir.

Rihlah Cinta Hasyra [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang