بسم الله الرحمن الرحيم
🌷
Terang lampu ruangan yang baru saja dinyalakan di kamar tersebut berhasil menghadirkan silau di mata seorang pemuda yang baru terbuka beberapa detik lalu. Ketika penglihatannya sudah tidak memburam, barulah dia memaksa raganya untuk bangun, memilih bersandar di dinding demi menghilangkan pusing karena merasa sudah tidur terlalu lama.
"Sudah hampir jam enam sore," gumamnya melihat sisa cahaya senja yang masih membias di langit Malaga.
Melihat pemandangan langit dari jendela kamar yang masih terbuka, pikirannya kembali menjelajah pada mimpi yang dialaminya hari ini. Mimpi yang mempertemukan dirinya dengan perempuan dan tiga anak kembar tadi.
"Hasby, Aisyahra." Bibirnya kembali menyebut nama yang masih memorinya ingat sampai sekarang. Nama yang mendatangkan sebuah rasa berbeda di hatinya. Seolah dua nama itu memiliki tempat tersendiri di lubuk terdalamnya. "Kenapa nama itu terdengar familiar?"
Laki-laki itu memejamkan mata, merasakan denyut di kepala yang kembali terasa, lalu membiarkan semua kenangan yang mungkin masih ia punya di masa lalu berputar di dalamnya.
Detik demi detik terlewat. Semakin lama, denyutan di kepalanya semakin terasa. Sakit, tapi dia tahan sekuat tenaga. Sepertinya, hanya rasa sakit itu yang dia butuhkan untuk mengulik kenangan-kenangan itu lebih banyak. Semakin besar rasa sakitnya, semakin jelas ingatan tentang kenangannya.
"Hasyra? Siapa Hasyra, Mine?"
"Itu singkatan nama kita, Mas. Hasby dan Aisyahra. Bagus, kan?"
"Bagus."
"Kamu tau makna dari nama ini, Mas?"
"Apa?"
"Hasyra, memiliki makna cinta yang tiada masa kadaluarsanya. Cinta aku ke kamu nggak akan pernah berkurang ataupun habis selamanya, rasa di hati ini akan terus baru setiap detiknya, dan aku, akan selalu di samping kamu seperti ini. Aku cinta kamu selamanya, Mas Hasby!"
Kepala laki-laki itu terasa akan pecah saking sakitnya. Air matanya pun sudah meluluh seiring dengan ingatan dan kesakitan itu berjalan beriringan, tapi dia tetap bertahan dan memilih untuk tidak membuka mata. Karena jika kelopak itu terangkat, semua memori yang baru saja terlihat itu akan lenyap.
"Mas, kamu tahu momen terlegendaris yang pernah aku lakukan seumur hidup?"
"Apa?"
"Nyamar jadi orang lain, terus ngejelekin diri sendiri demi menolak lamaran kamu waktu itu. Untung, iman kamu kuat, jadi nggak mudah kehasut sama ucapanku."
Kekehan perempuan yang kini terbayang dalam pikirannya terdengar begitu jelas di telinganya, membuat air yang turun dari matanya kembali mengalir membasahi wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rihlah Cinta Hasyra [SELESAI]
Espiritual[ARABY Season 2] *** Hasby dan Aisyahra kembali dikaruniakan seorang putri kecil di usia pernikahan mereka yang ke-tujuh tahun. Kehadiran bayi perempuan itu membuat keluarga kecil mereka semakin lengkap dan bahagia. Namun, kebahagiaan yang dirasaka...