بسم الله الرحمن الرحيم
🌷
"Aisyahra, bangun, Sayang."
Hasby semakin panik saat menyadari istrinya benar-benar tidak sadarkan diri. Air matanya sudah mengalir, tatapan orang-orang di restoran itu pun sudah terpusat pada mereka, tapi Hasby tidak menghiraukan semuanya. Begitu seseorang tiba di depannya dan menanyakan ada apa, barulah Hasby mendongak. Hasby diam saat melihat yang sama khawatirnya dengan dirinya.
"A-ara kenapa?" tanya seseorang yang tidak bukan adalah Ilham. Dia begitu terkejut saat melihat perempuan bercadar itu sudah pingsan dalam rengkuhan seorang laki-laki.
"Dia pingsan," jawab Hasby apa adanya. Kini, pandangannya kembali teralihkan pada wajah istrinya. Melihat itu, dia kembali memeluk raga tersebut begitu erat. "Maafin Mas, Ra. Mas udah banyak nyakitin kamu."
Gumaman Hasby berhasil menyetrum hati terdalam Ilham. Mulutnya terasa terkunci sepenuhnya. Tubuhnya kaku tiba-tiba. Apa yang dia dengar sekarang ini benar-benar meruntuhkan dinding harapannya.
"Hasby!"
Teriakan itu berhasil membuat kedua kepala laki-laki itu menoleh bersamaan. Justine yang baru datang langsung berlari ke arah Hasby. Beruntung dia tiba saat itu juga.
"Ada apa ini?" tanya Justine keheranan saat melihat seseorang yang dipeluk Hasby.
"Justine, tolong antar saya ke rumah sakit sekarang," pinta Hasby tanpa menjawab pertanyaan itu lebih dulu.
Walau dengan keadaan yang membingungkan serta pertanyaan yang masih menggema di kepala, Justine tetap mengangguk dan menyambar kunci mobil di atas meja. Hasby pun melakukan hal yang sama. Dia segera menggendong istrinya menuju mobilnya. Sebelum itu, dia sempat meminta maaf kepada laki-laki yang sempat bertemu dengannya tadi. Laki-laki yang Hasby tahu adalah seseorang yang pasti memiliki perasaan terhadap istrinya.
"Mas mohon, Ra. Bertahan sebentar lagi," kata Hasby menggenggam erat tangan istrinya yang mulai terasa dingin.
Sementara masih di restoran tadi, Ilham masih diam di tempatnya saat bayangan Hasby--yang begitu panik menggendong raga Ara keluar--hilang dari pandangan. Tanpa merubah posisi duduknya yang mungkin akan membuat lututnya sakit, Ilham mengambil sesuatu di saku celananya. Sebuah kotak merah yang akan dia berikan hari ini untuk Ara. Sayangnya, perasaan cintanya harus kandas dan selesai hari ini.
Ilham mengambil napas dalam-dalam, kemudian mengembuskannya perlahan. Usai mengeluarkan kotak merah tadi, kini tangannya mengambil sesuatu di saku baju. Dengan gerakan teramat pelan, ibu jemarinya bergerak naik-turun mencari nomor seseorang lalu menelponnya.
"Ara dilarikan ke rumah sakit, Fya."
"Astagfirullah! Apa yang terjadi, Dok?"
"Nanti saya ceritakan di sana."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rihlah Cinta Hasyra [SELESAI]
Espiritual[ARABY Season 2] *** Hasby dan Aisyahra kembali dikaruniakan seorang putri kecil di usia pernikahan mereka yang ke-tujuh tahun. Kehadiran bayi perempuan itu membuat keluarga kecil mereka semakin lengkap dan bahagia. Namun, kebahagiaan yang dirasaka...