بسم الله الرحمن الرحيم
🌷
Perempuan itu?
Ilham semakin memfokuskan pandangannya lewat kaca yang ada di pintu ruangan. Setelah memastikan bahwa perempuan yang memakai baju pasien itu benar-benar perempuan yang sempat ia lihat beberapa waktu lalu, ia pun berpikir sesaat.
Ketika ia sibuk dengan pikirannya, suara seseorang memanggilnya. Ilham mengalihkan pandangan, mencari sumber suara. Tepat di depannya, gadis yang ia temui di kereta waktu itu tengah berjalan ke arahnya.
"Dokter Ilham." Gadis itu kembali memanggil namanya. Mungkin untuk meyakinkan penglihatannya. Namun, sebelum pemilik nama itu menyahut, suara lucu Aslan terdengar lebih dahulu.
"Aunty Fya!"
Tatapan Sofya kontan menurun. Setelah melihat ponakan yang ia cari-cari sejak tadi kini berdiri di depan laki-laki yang dikaguminya, Sofya mempercepat langkah.
"Aslan dari mana saja?" Gadis itu berjongkok, memeriksa kondisi ponakannya dengan seksama. "Aslan tidak apa-apa kan, Sayang?"
Anak kecil itu menggeleng. "Aslan tidak apa-apa, Aunty. Tadi Aslan cuma duduk di taman, dan ketemu sama Paman Dokter," paparnya sembari memperkenalkan laki-laki di sampingnya.
Sofya mendongak, tangannya tetap bersandar di bahu ponakannya. Setelah bertemu tatap dengan dokter muda itu, ia pun berdiri. Sedikit menarik tangan Aslan sampai anak itu berpindah tempat ke sampingnya.
"Terima kasih sudah menjaga Aslan, Dok," ucapnya tersenyum. Sangat kontras dengan ekspresi Ilham yang menampakkan raut kebingungan dengan apa yang dilihatnya sekarang.
"Kalian?" tanya Ilham akhirnya.
"Aslan ponakan saya, Dok." Sofya menjawab semua kebingungan Ilham.
Laki-laki itu mengangguk paham. Baru akan menuturkan satu pertanyaan lagi, pintu yang semula tertutup di samping mereka tiba-tiba terbuka. Seorang dokter dan dua perawat di belakangnya hendak keluar.
"Dok! Bagaimana kondisi saudara saya?" tanya Sofya cepat. Ia hampir tidak tahu jika dokter dan perawat itu masuk ruangannya Ara.
"Alhamdulillah. Kondisi Ibu Ara sudah membaik, tapi setelah ini kami harus melakukan beberapa pemeriksaan dan perawatan lebih lanjut untuk mempercepat masa pulihnya."
Penjelasan dokter senior itu sukses menghadirkan ucapan hamdalah berulang kali dari bibir Sofya. Aslan yang juga mendengar kabar itu lantas mengembangkan senyumnya.
"Bunda sudah bangun, Aunty?" tanyanya dengan wajah cerah. Tidak semuram tadi.
"Iya, Sayang. Bunda sudah bangun."
"Alhamdulillah!" Anak itu segera berlari menerobos masuk ke ruangan. Dia sudah tidak sabar melihat kondisi bundanya. Sedangkan dokter yang langkahnya sempat tertahan tadi meminta diri untuk pamit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rihlah Cinta Hasyra [SELESAI]
Spiritual[ARABY Season 2] *** Hasby dan Aisyahra kembali dikaruniakan seorang putri kecil di usia pernikahan mereka yang ke-tujuh tahun. Kehadiran bayi perempuan itu membuat keluarga kecil mereka semakin lengkap dan bahagia. Namun, kebahagiaan yang dirasaka...