"Semua pertanyaanmu tentang kehidupan di dunia ini sudah terjawab dalam Al - Qur'an, seperti arti dari Iqra – bacalah."
– Nafasya Bulan Arsyana
***
"Apa itu masalah hidupmu?"
Satu sudut bibir Tenggara terangkat, "I guess lo punya mata batin."
Bulan mengenggam jemarinya, ia mengangkat kepala lurus ke depan. "Setiap manusia di dunia ini, tidak ada satupun yang tidak diterpa masalah atau ujian hidup melainkan sesuai kesanggupan mereka. Allah SWT berfirman dalam surah Al - Baqarah ayat dua ratus delapan puluh enam. Salah satu potongan ayatnya yang aku ingat Laa yukallifullaahu nafsan illaa wus'ahaa yang artinya Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya."
"Orang beriman ketika diterpa masalah ia akan kembali kepada Allah. Karena yang menciptakan masalah ialah Allah SWT dan sangat mudah baginya untuk bisa menghilangkan itu. Seluruh yang ada di langit dan bumi adalah ciptaannya, ia yang menciptakan perasaan sedih dan bahagia, dan sangat mudah pula baginya membolak-balik 'kan hati manusia."
Bulan menghela lagi. "Jika hatimu sedang dilanda kegelapan dan keresahan maka ada yang salah dengan imanmu, kamu terlalu jauh dari dekapan Allah dan terlalu terikat dengan sesuatu yang Fana di dunia ini."
Gadis itu kemudian duduk sejenak di atas undakan karena merasa lelah terlalu lama berdiri. "Allah memberi petunjuk dalam Kitabnya Al-Qur'an dalam surah Al-Baqarah ayat empat puluh lima, dan mohonlah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan sholat. Dan sholat itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk."
Gadis itu kemudian berdiri lagi, "Semua pertanyaanmu dalam kehidupan ini sudah terjawab dalam Al-Qur'an. Maaf karena aku tidak bisa terlalu lama, malam sudah larut. Permisi, Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh." Bulan segera menjejakkan kaki cepat meninggalkan Tenggara sendirian.
Tenggara menatap lurus punggung Bulan yang sudah berjalan jauh ke arahnya, "Wa'alaikumsalam, itu yang buat lo menarik dari gadis lain, Lan."
"Gue nggak bakal nyerah buat dapetin hati lo."
***
Bulan membaringkan tubuhnya usai membersihkan wajah dan melaksanakan sholat isya, gadis itu menarik selimut sampai menutupi dadanya ia pula memeluk bantal guling empuknya.
Mata gadis itu menatap langit-langit kamar yang disinari lampu tidurnya yang remang-remang, gadis itu menghela dan menutup mata untuk tidur dengan tenang malam ini besok ia ada jadwal kuliah pagi.
"Nak Bulan ada yang ingin Nenek sampaikan, suatu hari nanti akan datang sosok laki-laki berpendidikan yang akan melamarmu, dia sosok yang dermawan, bijaksana, sopan tutur katanya, tulus hatinya, dan sangat menjaga ketaatannya pada Allah, dia sosok yang sangat menyayangi pasangannya, apapun akan dia korbankan demi kebahagiaan pasangannya."
Bulan membalikkan posisi tubuh ke kiri, dengan perasaan campur aduk.
"Dia sosok yang dermawan, bijaksana, sopan tutur katanya, tulus hatinya, dan sangat menjaga ketaatannya pada Allah, dia sosok yang sangat menyayangi pasangannya, apapun akan dia korbankan demi kebahagiaan pasangannya."
Bulan membalikkan lagi posisi tubuhnya ke kanan, masih perasaan yang terkuras cemas.
"Jadi pesan Nenek, jangan kamu sia-sia 'kan orang ini ketika ia datang meminangmu, karena ketika ia sudah patah hati dan cintanya hilang akan sulit bagi pria itu untuk jatuh cinta lagi, karena baginya jatuh cinta hanya sekali."
KAMU SEDANG MEMBACA
Altalune
RomanceBagaimana rasanya jika seorang Perwira muda TNI mengangumimu diam-diam dan mencari tahu kehidupanmu dari belakang. Nafasya Bulan Arsyana seorang gadis yang begitu terobsesi memiliki pasangan abdi negara seorang Tentara, namun siapa sangka perwira m...