Part 38 - Galau Diputusin Pacar

327 16 0
                                    

Sore itu anak-anak pleton tengah membersihkan barak mereka, sebab akan ada pemeriksaan lagi sebelum nelakukan apel.

Salah seorang Tentara berpangkat prada tidak bersemangat dalam melakukan aktivitas sedari tadi wajahnya murung terus, bahkan makan pun sudah tidak mampu ditampung perutnya.

"Galau, galau, lo kenapa bro? Ada masalah?" tanya salah seorang Tentara lain.

Pria berwajah bulat itu menghela, "Cewe gue selingkuh terus gue diputusin padahal kita pacaran udah lima tahun lebih."

Anak-anak Tentara dalam barak tertawa mendengar curhatan pria itu.

"Heleh, Tentara kok nangis diputusin, lo nggak usah galau diputusin masih banyak cewe di luar sana. Yang naksir sama lo berjejer, Bro!" teriak satu Tentara yang tengah melipat selimutnya.

"Nah bener tuh, nggak ada tuh yang nggak mau sama Tentara." Celetuk salah seorang Tentara, yang duduk di atas kursi.

Hingga suara riuh terhenti saat dua pria bertubuh tegap dan tinggi berdiri di ambang pintu barak.

Gibran dan Rey kedua pria itu berjalan memasuki  barak, membuat para junior Tentara bersigap berdiri masing-masing di depan ranjang mereka.

"Ada apa ini ribut-ribut?" tanya Gibran.

"Siap, satu teman kami lagi galau Sersan. Karena sudah diputuskan pacarnya," jawab salah seorang prajurit Tentara.

Dan Rey geleng - geleng sambil berdecak, "Coba yang baru diputusin pacarnya maju ke depan." Pintah Rey.

Satu orang maju ke depan, menghadap ke arah Gibran dan Rey. "Siap saya, Sersan."

"Kamu baru diputusin pacar?" tanya Gibran.

"Siap, iya Sersan."

"Lain kali nggak usah pacaran lagi mending langsung datangin rumahnya, atau kalau masih ragu ajak ta'aruf." Nasehat Gibran.

Ets. Gibran sudah tobat yah, semenjak beberapa minggu lalu ia dipergoki sang Komandan teleponan sama sang pacar dan pada saat itu Rey memberi ayat yang menggambarkan zina adalah perbuatan keji, Gibran langsung memutuskan pacarnya dan berjanji akan melamar gadis itu jika mereka ditakdirkan bertemu di masa depan. Sebab Gibran ingin fokus ke karir dan orangtua dulu. Yah walaupun gelagak playboynya masih melekat namanya manusia.

"Nah. Lagian pacaran itu nggak ada gunanya, banyak ruginya. Pertama dapat dosa, dalam surah Al Isra ayat tiga puluh dua, Allah berfirman dan janganlah kamu mendekati zina sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk."

"Kedua, pacaran cuman buang-buang waktu, pikiran, tenaga dan uang kalian yah kalau ngebiayain cewenya, gimana kalau nanti plot twistnya kalian cuman jagain jodoh orang, kan rugi besar." Lanjut Rey menggeleng disertai decakan.

Gibran yang berada di samping Rey manggut-manggut mendengarnya, pria itu berbisik di telinga rekannya itu. "Tumben bijak banget Masnya."

Sedang junior Tentara di depan Rey begitu serius mendengarkan nasehat dari seniornya itu. "Siap, terima kasih banyak Sersan, hari ini saya dapat ilmu baru, berkat Sersan pintu hati dan pikiran saya terbuka, saya merasa tenang mendengarnya. In shaa Allah selepas ini saya akan memulai kehidupan baru dan tidak berpikir pacaran lagi."

"Bagus, saya turut senang mendengarnya. Nasehat ini bukan hanya untuk satu orang tapi untuk kalian semua bahkan untuk saya pribadi." Ucap Rey membawa satu tangannya menyentuh dadanya.

Plok!

Plok!

Altalune datang, pria itu bertepuk tangan mendengar nasehat yang diberikan Rey pada anak-anak dalam barak. Ia kagum sekaligus senang selama ini nasehat yang Altalune berikan tidak sia-sia pada Gibran dan Rey.

AltaluneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang