5. Menerima

4.1K 143 1
                                    

Jangan lupa Vote, Komen, Follow nya ya.

Happy Reading
_________

"Saya adalah tipe orang yang mencintai takdir, jadi jangan GR bila saya menyetujui perjodohan ini."

~ Muhammad Alka Abdul Aziz ~

"Saya akan menunggu Gus Alka, sampai mencintai saya."

~ Zaqilah Senja Auraya ~

"Ada apa ini? umma, abba."tanya Gus Alka kepada kedua orang tuanya

"Ekhem. Ka, kamu mau menerima perjodohan yang telah di tetapkan Umma dan Abba?"pertanyaan sang Abba membuat Gus Alka tercengang.

"P-perjodohan?"

"Iya, perjodohan. Kamu mau menerima perjodohan itu, kan?"tanya Umma Zahfa membuka suara.

"Tapi umma, zaman sekarang emang masih ada perihal jodoh jodohan? Sekarang udah gak ada umma, biarkan Alka cari pasangan sendiri."jawab Gus Alka mengeluarkan komentar.

"Ini demi kebaikan kamu, Alka."ucap Abba Abhizar terdengar tegas.

"Tapi. Alka mencintai gadis lain."lirihnya dengan menunduk.

"Tolong terima permintaan kami, nak. Abba dan Umma sangat berharap kamu bisa menerimanya, kami mohon.."ujar kedua pasang paruh baya itu.

Gus Alka terdiam dengan menatap wajah kedua orang tuanya, yang sangat berharap jika dirinya bisa menerima perjodohan ini.

"Dengan siapa?"tanya Gus Alka.

"Zaqilah."

"Zaqilah... Anak dari Almarhum om Arsean? Santriwati kesayangan Umma dan Kak Aina?"tanya Gus Alka memastikan.

"Iya."kedua orangtua nya mengangguk dengan semangat.

Gus Alka terdiam, mengapa harus santriwati satu ini yang sejak kemarin terus menempel di ingatannya. Mengapa harus Zaqilah?

"Kamu mau, ya? Dia gadis yang baik, dan lugu. Dia akan menjadi makmum kamu, dia akan menjadi pendamping dan pelengkap agama kamu. Kamu mau terima kan?"tanya Umma Zahfa.

"Tapi Alka tidak mencintai dia."jawab Gus Alka dengan merasa bimbang. Disatu sisi ia tak mau membuat kedua orangtua nya sedih, satu sisi lain ia tidak mencintai Zaqilah. Sungguh! Ia sangat bingung.

"Dengan seiring berjalannya waktu, kamu pasti akan mencintai Zaqilah."ucap Abba Abhizar.

"Tapi ini bukan kisah novel abba. Alka mencintai perempuan lain."balas Gus Alka.

"Kamu yakin jika dia mencintaimu? Dia saja pergi meninggalkanmu, ntah kemana. Apakah kejadian yang ia lakukan dulu, tidak membuatmu sadar?"tanya Umma Zahfa.

"Dia tidak seperti itu umma, dia bukan seperti yang ada di pikiran umma. Dia, gadis yang baik. Ada alasannya dia pergi."lirihnya.

"Alasan? Alasan macam apa, Al? Dia pergi bersama dengan laki laki lain, dia mungkin sudah hidup bahagia dengan pasangannya. Lupakan perempuan yang sudah menjadi istri orang, kamu juga berhak bahagia. Jangan terus pikirkan dia, Al."ujar Umma Zahfa dengan memijat pangkal hidungnya lelah.

Gus Alka Imamku (Married Cold Gus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang