Happy Reading
_______12 Tahun Kemudian...
Hari begitu cepat berlalu, hari silih berganti, bulan silih berganti dan tahun silih berganti. Tak terasa 12 tahun lamanya, seorang wanita yang menjalankan hidupnya hanya untuk mengurus sang Putra yang kini telah Berusia 12 tahun.
Putranya. Raden Haedar Aksara Ar Rasyid...
Terbesarkan tanpa seorang ayah, mungkin adalah hal yang ditakdirkan terjadi padanya. Tapi, tidak apa. Haedar selalu mendo'akan ayahnya disana.
Bundanya selalu menjadi sosok, ibu, ayah, teman, atau apapun. Bundanya sangat bisa menbuat dirinya bahagia, dalam hal sulit sekalipun.
"Jangan sedih karena kehilangan satu orang, karena Allah akan menghadirkan banyak orang yang menyayangimu."
Kata Bunda, itu adalah kalimat yang diucapkan Ayah saat bunda bersedih mengigat Nenek dan Kakeknya.
Tempat Pemakaman Umum. Itulah yang tertera di plank pemakaman. Banyak manusia yang terkubur raganya.
Sesungguhnya tempat peristirahatan terakhir raga adalah makam, dan tempat peristirahatan terakhir jiwa adalah surga yang sesungguhnya. Jika menginginkan peristirahatan yang baik, maka beramal baiklah untuk merasakannya. Jika kau merasa tidak cukup dengan apa yang di dapatkan di dunia, maka peristirahatan terakhirmu akan dipenuhi oleh penyesalan dan penuh dengan beratnya Hisaban.
Surga adalah tempat yang ingin di gapai dan dihuni oleh semua orang, insan mana yang tidak ingin merasakan nikmat surga yang kekal dan abadi?
Manusia diciptakan dari tanah, berdiri di atas tanah, dan akan kembali ke tanah. Lahir di adzankan, dan matipun di Sholatkan. Tidak ada di dunia ini yang harus di elu elukkan, atau di bangga bangga kan. Karena hidup ini tentang Beribadah dan beramal, bukan tentang seberapa banyak harta yang kamu foya foyakan dijalan kemaksiatan.
Back to story
Zaqilah menatap sendu kedua pusara yang saling berdampingan, makam suami dan anak perempuannya.
Haedar terus mengusap punggung sang Bunda, untuk menyalurkan semangat.
"Hamasah bunda. Haedar yakin, ayah dan adek sudah tenang disana. Sekarang bunda semangat, Haedar selalu ada buat bunda. Haedar gak tau, kalo hidup Haedar tanpa bunda. Rasanya di tinggalkan oleh Ayah dan Adek saja sudah sakit apalagi kehilangan Bunda." ucap anak itu membuat Zaqilah menatapnya.
Wanita itu tersenyum, "Hidup bunda hanya untuk Ibadah kepada Allah, dan juga merawat kamu. Kamu putra bunda satu satunya, kamulah semangat bunda untuk tetap terus bertahan." balas Zaqilah yang menatap Haedar dengan tatapan yang teduh dan tenang.
Zaqilah kembali menatap pusara Alka, "Mas Alka, ternyata benar. Paras anak laki laki kita akan persis seperti kamu. Haedar sangat mirip dengan kamu, jika di deskripsikan Putra kita memiliki kesamaan dengan kamu. Dia punya pahatan wajah yang sekilas seperti cerminan kamu, dia suka Tempe cabe, dia suka mengejar apa yang dia inginkan, tentunya dia sangat menyayangi aku." ucap Zaqilah mengeluarkan isi hatinya.
"Bunda. Kalo ayah masih ada, pasti akan cemburu. Katanya, ehem. Gak ada duplikat seperti Alka. Di dunia ini, hanya ada satu Alka yang sama seperti Alka." ujar Haedar memperagakan gaya bicara sang ayah. Anak laki laki itu sangat pandai meniru suara sang ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gus Alka Imamku (Married Cold Gus)
SpiritualWARNING!! DILARANG PLAGIAT Sekedar kutipan kata kata yang terbesit dalam benakku, ku harap kalian bisa memahami dan menyukai setiap kutipan kata yang ku tulis. Kisah seorang Santriwati bernama Zaqilah Senja Auraya yang tengah mengagumi seorang Gus...