39. Cerai?

2.3K 63 0
                                    

Happy Reading
________

"Aku ke Masjid dulu ya? Kamu hati hati dirumah, jagain si kembar." ucap Alka yang sudah siap dengan baju koko, sarung dan juga peci serta sejadah yang dilampirkan di bahu kanannya.

"Iya, mas juga hati hati. Titip salam buat Umma, Abba dan lainnya." balas Zaqilah.

Alka mengangguk, ia mengecup singkat kening Zaqilah. "Mas berangkat, Assalamualaikum." Zaqilah menyalami tangan Alka yang hendak pergi.

"Waalaikumsalam warahmatullah, hati hati mas." peringat Zaqilah ketika Alka perlahan lahan menghilang dari pandangannya.

Zaqilah masuk kedalam Rumah kembali, ia menutup pintu itu.

Zaqilah berjalan menuju kamarnya, dengan bersenandung kecil.

Saat memasuki kamar, Zaqilah membuka laci menja riasnya. Niatnya ingin mencari ikat rambut, namun dirinya menemukan sesuatu disana.

Perempuan itu mengambilnya, lalu mengangkatnya.

"Apa ini? Flasdisk?" Zaqilah mengerutkan dahinya mengapa ada flasdisk di laci riasnya.

"Aduuhh, kembar. Kalian penasaran ya sama isinya, yaudah yok kita putar di laptop Abah." Zaqilah mengusap perut buncitnya lalu ia mendekat kearah meja kerja Alka.

Ia memasang flasdisk itu di laptop. Saat vidio di mulai, senyuman yang mengembang kini memudar tergantikan dengan ekspresi keterkejutan.

"Akhirnya... Saya berhasil juga menyelesaikan misi. Arsean, dan Salwa. Hahahhaha... Mereka tiada, tanpa ada yang tau siapa dalang dibalik semua ini." ucap laki laki itu.

Tiba tiba jantung Zaqilah seperti berhenti berdetak, ia sangat mengenal suara ini. Ini adalah suara, Alka.

Zaqilah menuntup mulutnya shok.

"Dalang dibalik semua ini. Aku, dokter Alka Abdul Aziz." laki laki berhoodie hitam itu membuka penghalang wajahnya.

"Mas Alka?"

***

"Assalamualaikum... Istri cantiknya,--Mas..." suara Alka memelan saat melihat Zaqilah yang sedang terduduk di tepi ranjang. Dengan wajah yang sembab, sehabis menangis.

Alka mendekat, "Ya Allah. Ra, kamu kenapa kok mukanya sembab kayak gitu. Kamu habis nangis? Nangis karena apa?" tanya Alka dengan menyentuh bahu Zaqilah.

Zaqilah masih tak menyahut, perempuan itu kini hanya menatap kosong arah depan.

"Ra? Aura? Kamu kenapa, ayo jawab mas Sayang." pinta Alka.

Zaqilah tiba tiba memeluk tubuh kekar Alka, ia peluk dengan erat.

Alka paham akan situasi ini, laki laki itu membalas pelukan sang istri. "Cerita sama saya, ada apa Yaa Zaujati?" tanya Alka dengan mengusap bahu Zaqilah dengan lembut.

"Anggap ini pelukan terakhir buat kamu. Dari aku." ucap Zaqilah dengan terpatah.

Alka terdiam membatu, mencoba mencerna ucapan sang Istri.

Gus Alka Imamku (Married Cold Gus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang