37. Pesantren Al Islamiyah

1.7K 56 0
                                    

Happy Reading
_______

Pagi Hari ini, tepatnya pukul delapan lebih lima belas menit. Zaqilah dan Alka sudah siap untuk pergi ke Pesantren Al Islamiyah Banten karena esok adalah acara pernikahan Sepupu laki laki Alka, yang bernama Gus Izam.

Alka begitu tampan dan gagah saat memakai kemeja Putih dan juga serta Celana hitam panjang yang melekat ditubuhnya. Sementara Zaqilah, perempuan itu terlihat cantik dengan dibaluti abaya hitam serta kerudung panjang berwarna yang senada. Membuat siapa saja yang melihatnya akan terpana.

Alka yang melihat istrinya begitu cantik itu pun, lantas meraih sesuatu di dalam lemari lalu lelaki itu mendekat kearah Zaqilah.

"Pakai cadar ya?" pinta Alka membuat Zaqilah heran.

"Kenapa harus pakai cadar?" tanya perempuan itu.

"Pakai saja. Wallahi. Saya tidak ingin kecantikan istri saya di jadikan bahan pandangan para laki laki disana. Sungguh laki laki yang berada disana sangat paham dengan kitab fathul Izhar." jelas Alka membuat Zaqilah tersenyum lalu perempuan itu mengangguk meng-iyakan.

"Saya yang pakaikan." Alka berdiri di belakang Zaqilah lalu memakaikan cadar itu. Zaqilah hanya pasrah mendapatkan perilaku suaminya yang seperti ini.

Alka mencondongkan kepalanya ke samping kanan, untuk melihat Zaqilah. "Nah selesai, cantik banget sih istri aku." lelaki itu memeluk sang istri dari belakang.

"Kok bisa sih?" celetuk Zaqilah membuat Alka bingung.

"Bisa apa?" tanya Alka.

"Kok bisa sih Gus yang terkenal dingin, datar dan cuek. Bisa semanis ini? Belajar dari mana, Google, Youtub atau Tik--"

"Saya gak belajar dari internet, ini cara saya. Saya menjalani apa kata naluri hati saya, untuk membahagiakan seorang istri tidak harus belajar tutor dari Internet. Melainkan dari naluri hati yang tulus ini."

"Gombal." Kata Zaqilah dengan mencubit pinggang laki laki itu.

"Bukan gombal, tapi cinta."

🍁🍁🍁

Cuaca di banten hari ini sangat mendukung, tidak mendung dan tidak panas. Cuaca sangat cerah dan adem di rasakan, suasana laut banten sangatlah cerah. Membuat Zaqilah yang sedang menggendong Syaqil, menikmati angin laut yang segar ini.

Sementara Alka, sedari tadi pandangan laki laki itu tak luput dari Zaqilah.

"Enak banget ya suasananya, beda sama di Bandung dan di Jakarta." celetuk perempuan itu.

"Iya enak, tapi enakan lihat wajah kamu ketika tersenyum." balas Alka yang langsung mendapat pukulan dari Zaqilah.

"Jangan gombal, perasaan disaltingin mulu aku sama kamu." kesal Zaqilah.

"Yaudah gak lagi deh, ayok sekarang lanjutin jalannya. Habis itu kita langsung ke Pesantren. Acaranya sebentar lagi dimulai." ajak Alka lalu laki laki itu kembali mendorong stroller bayi itu.

🍁🍁🍁

Setibanya di Pesantren Al Islamiyah, Alka dan Zaqilah disambut hangat oleh para keluarga ndalem, santriwan atau santriwati, dan para tamu yang hadir.

Gus Alka sudah punya istri dan anak saja ya?

Waktu berkunjung kesini, Gus Alka itu masih single

MasyaAllah istrinya cantik banget ya? Cocok sama Gus Alka yang tampan.

Anak anak nya juga pada lucu lucu

Aaaa aku punya Couple lagi

Itulah bisikkan semua para Santriwati, mereka terkejut saat melihat Gus yang mereka kagumi sudah digandeng dan mempunyai anak. Alamat potek hati mereka semua.

"Mas, disini kok muka semua santriwatinya pada cantik cantik kayak bidadari surga turun ke Bumi. Kayaknya mereka cocok buat kamu yang ganteng." ucap Zaqilah dengan mendongak untuk menatap Alka yang lebih tinggi darinya.

"Mereka mau secantik bidadari surga pun, aku tetap milik Zaqilah Senja Auraya seorang." balas Alka dengan terus menggandeng tangan istrinya.

"Gombal."

🍁🍁🍁

"Jadi ini perempuan yang selalu antum ceritain ke Ana?" tanya Izam dengan melirik sekilas wajah Zaqilah yang terhalang oleh kain cadar.

"Salma Kaiza?" lanjut Izam.

Deg!

"Ya Allah. Kenapa suami aku ceritain mbak Salma ke saudaranya? Apa jangan jangan dia masih cinta sama Mbak Salma?" batin Zaqilah bertanya.

Perempuan itu menatap bola mata Alka.

"Bukan Salma." Alka menggeleng tegas lalu ia memperkenalkan Zaqilah. "Kenalin, dia kekasih hidupku, makmumku menuju surga, warna hidupku, separuh hatiku, sebagian nafasku, ib--"  Izam menggaruk tengkuk lehernya yang tak gatal.

"Cukup, Al. Jangan panjang panjang, langsung ke intinya aja jadi dia bukan Salma Kaiza?" tanya Izam dan diangguki Alka.

"Terus dia namanya siapa? Cantik bener bini lo." tunjuk Izam pada Zaqilah yang menunduk.

"Besok dah mau nikah. Ngapain pandang pandang bini orang?" celetuk adiknya--Alfiyah dengan ketus.

"Ya ampun dek, sensi amat kamu. Kayak kamu aja yang esok nikah sama Mas." balas Izam dengan mengusap kepala adiknya.

"Hih! Ogah aku nikah sama mas, nanti judul ceritanya apa? Adikku Istriku? Hih! Kita tuh haram buat nikah, karena kita adik kakak kandung yang sedarah." ucap Alfiyah dengan wajah juteknya.

"Lagian Mas gak bakal nikah sama kamu dek, mas besok mau nikah sama Ricia sahabat until jannah kamu." jawab Izam.

"Ingat ya Mas, mas dapetin Ricia karena lewat jalur orang dalem. Siapa lagi kalau bukan aku."

Zaqilah dan Alka hanya bisa geleng geleng kepala melihat tingkah adik kakak itu, Alka berdeham.

"Ekhem.. Gak di tawari masuk nih? Lumutan kaki saya sama istri saya." kode Alka membuat Izam yang baru saja duduk di kursi dengan baru saja ingin menyeruput tehnya langsung tersadar.

"Lupa. Silahkan masuk Gus Zizi, dan Ning geulis." ucap Izam mempersilahkan.

"Namanya bukan Geulis." beritahu Alka dengan datar.

"Gue kan gak tau namanya, lo kan belum kasih tau. Lo kan malah sebutin kata kata bucin lo ajee." kesal Izam.

"Panggil dia Zaqilah."

Bersambung...

Jangan lupa vote and follow nya ya?

See you

Gus Alka Imamku (Married Cold Gus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang