Happy Reading
_______3 Minggu kemudian...
"Haura, anak bunda. Kenapa kamu secepat ini nak, baru saja bunda menggendongmu satu kali. bunda mau dekap kamu nak." ucap Zaqilah yang menggendong Haedar dengan memandang sendu nisan yang bertuliskan Radia Haura Aswara Ar Arasyid.
Di pemakaman itu, terdapat Zaqilah dan juga kedua orang tua Alka serta Ning Aina. Yang ikut serta mengunjungi makam Haura, sekalingus berziarah ke makam Alka.
"Se kangen itukah kamu sama ayah? Sampai sampai kamu tinggalkan bunda, sayang?..." lirih Zaqilah dengan sendu.
Tak henti hentinya ia mengeluarkan air matanya, rasanya ia sangat hancur mendengar bahwa jiwa putri sematawayangnya telah pergi meninggalkan raganya.
"Bunda sayang kalian, sayang. Sayangnya bunda, setara kepada kalian. Tidak ada yang lebih dan tidak ada yang kurang, kasih sayang seorang ibu setara untuk anak anaknya." ucap Zaqilah dengan menatap secara bergantian Haedar dan juga makam Haura.
Umma Zahfa yang sedari tadi terdiam dengan menatapi nisan anaknya, Alka. Kini mendekat ke arah Zaqilah dengan memeluk perempuan itu.
"Yang tenang ya, sayang. Umma yakin, di balik semua ini. Akan ada kebahagiaan yang menanti kalian disana, asalkan kalian beramal baik dan beribadah yang di niatkan untuk Allah saja." ujar Umma dengan mengusap punggung sang menantunya.
Zaqilah mengangguk.
***
"Akhirnya kita bisa kembali lagi ke Jeruji besi ini." ucap seorang laki laki yang diketahui adalah Altarel. Di sebrang sel Altarel, ada sel Kaisya. Sel mereka saling berhadapan.
"Iya, untung kita punya cara buat kembali lagi kesini." balas Kaisya lalu tertawa.
Flashback on
"Gue tau rencana agar kita masuk penjara." ucap Kaisya kepada Altarel yang sedang menyetir mobil.
"Apa?" tanya Altarel.
Tatapan Kaisya ia tuju pada satu gadis kecil yang sedang mengambil bonekanya di tenfah jalan.
"Tabrak dia." jawab Kaisya.
"Lo gila?!" tanya Altarel.
"Itu caranya, ta. Sekarang buruan sengaja kita tabrak dia. Biar kita masuk penjara." ucap Kaisya pada akhirnya pun Altarel menyetujui rencana Kaisya.
Dengan kecepatan tinggi, tanpa rasa bersalah, tanpa rasa takut dengan balasan dari Tuhan-Nya. Dengan gampangnya Altarel menabrak anak perempuan itu.
"Aaaaaaa! Bunda!" pekik anak perempuan itu.
"Nadia!" pekik sang bunda.
Brukk!
Gadis itu terpental beberapa meter dari sana.
Flashback off
"Hahahahah. Puas banget gue, sekarang kita susun rencana buat hancurin hidup Zaqilah dan anaknya terus menerus sampai mati." ucap Kaisya diangguki Altarel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gus Alka Imamku (Married Cold Gus)
SpiritualWARNING!! DILARANG PLAGIAT Sekedar kutipan kata kata yang terbesit dalam benakku, ku harap kalian bisa memahami dan menyukai setiap kutipan kata yang ku tulis. Kisah seorang Santriwati bernama Zaqilah Senja Auraya yang tengah mengagumi seorang Gus...