45. Pesan Terakhir

1.4K 40 2
                                    

Happy Reading
_______

Dokter Alvaro keluar dari ruangan ICU.

Zaqilah menghampiri dokter Alvaro bersama dengan Zafeera.

"Dok, gimana keadaan Suami saya?" tanya Zaqilah kepada dokter Alvaro.

"Beliau sudah siuman Ning, dan sekarang Beliau ingin bertemu dengan Istri dan keluarga besarnya." jawab dokter Alvaro.

"Alhamdulillah." ucap kedua perempuan itu dengan bersamaan, Zaqilah bersujud syukur.

Setelah bersujud, Zaqilah kembali menatap dokter Alvaro "Baik dok, saya akan menelpon Umma dan Abba saja." ucap Zaqilah dan diangguki dokter Alvaro.

"Kalo begitu saya pergi keruangan dokter Thalib dulu, jika ada apa apa dengan dokter Alka segera panggil saya." ujar dokter Alvaro.

"Tunggu, dok." cegah Zaqilah saat dokter Alvaro membalikkan badannya.

"Ya, Ning?"

"Ada apa dengan dokter Thalib?" tanya Zaqilah.

"Beliau terkena struk dan Lumpuh permanen." jawab dokter Alvaro.

"Bagaimana bisa, dok?" tanya Zafeera yang ikut penasaran.

"Karena beliau, didorong keras oleh bu Salma." jawab dokter Alvaro membuat kedua perempuan itu terkejut.

***

"M-maafkan Mas ya, sayang." ucap Alka dengan terdengar lemah. Laki laki itu mengusap pipi Zaqilah yang sedari tadi di basahi air mata.

Ruangan ICU mendadak hening, hanya ada suara isak tangis yang terdengar. Umma Zahfa menangis sembari memeluk Abba Abhizar.

"Oh ya? Keadaan A-azzam bagaimana?" tanya Alka dengan seulas senyum yang tercerak di wajah pucatnya.

"Kak Azzam, sedang menjalani perawatan total. Kak Azzam sudah selesai ber operasi." jawab Zaqilah dengan menatap penuh berkaca kaca kepada Alka.

"Ouh."

"Abba, Umma, sini mendekat. Kak Aina juga." pinta Alka dengan menatap Abba, umma serta Ning Aina.

Ketiganya mendekat.

"Jika Alka sudah tidak ada, tolong jaga istri Alka ya?" ucap Alka dengan menggenggam tangan Zaqilah.

"Iya, Alka. Kami akan senantiasa menjaga istri kamu." balas Umma Zahfa dengan menangis.  "Tapi kamu harus sembuh, nak. Kita akan lindungi Zaqilah bersama sama, kan?" lanjut Umma.

Zaqilah berkata, "Mas jangan berbicara seperti itu, mas jangan bicara kayak gitu dong. Hiks, Hiks."

Zafeera mengusap punggung Zaqilah.

"Maaf... Selama ini, Alka penuh dengan kesalahn kepada kalian. Jika saja, Zaqilah tidak menikah dengan Alka. Pasti dia akan bahagia, tidak akan menjadi pelampiasan dendan Altarel, dan Salma." ucap Alka dengan sedih.

"Enggak mas! Jangan berbicara seperti itu, aku tidak menyesal sama sekali. Malahan aku sangat beruntung, karena mendapatkan imam seperti kamu." ujar Zaqilah dengan mengecup punggung tangan Alka. Perempuan itu tidak sanggup kehilangan lagi, dirinya sudah pernah kehilangan kedua orangtuanya. Rasanya itu sangat, sesak. Dan kali ini, ia tidak mau kejadian itu terulang.

Gus Alka Imamku (Married Cold Gus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang