43. Pendonor

1.2K 37 0
                                    

Happy Reading
_______

Suara sirene Ambulance terdengar, mobil itu mengangkut satu korban yang tengah kritis keadaannya. Akibat serangan yang tak diduga, dari sahabatnya sendiri.

Seorang Wanita senantiasa menggenggam tangan laki laki yang menjadi korban itu, tampak sekali wanita yang sedang mengandung itu tengah membisikkan ayat ayat suci Al-quran di telinga kanan sang suami.

"Kalo nanti Mas gak ada di samping kamu, kamu jangan bersedih ya?"

"Memangnya mas mau kemana?"

"Kesuatu tempat, yang tidak bisa membuat manusia kembali lagi ke kehidupan Dunia."

"Maksudnya?"

"Barzah dan Akhirat."

"Astagfirullah'aladzim. Mas!"

Mengingat itu Zaqilah semakin terisak, "Mas jangan tinggalin aku, hiks hiks... Aku butuh kamu, anak anak juga." lirih perempuan itu tepat di telinga kanan Alka.

Zaqilah memeluk laki laki itu, "Mas. Cepat sadar ya? Aku gak bisa bayangkan gimana kedepannya aku dan anak anak, kalo tanpa kamu."

Zaqilah melepaskan pelukannya, perempuan itu mengadahkan tangannya.

"Ya Allah. Hamba memohon kepadamu, tolong sembuhkan suami hamba. Tiada pertolongan yang terbaik selain dari-Mu, hamba mohon Ya Allah. Kabulkanlah do'a hamba, Aamiin ya Rabb." Zaqilah mengusapkan telapak tangannya ke wajah.

"Hasbunallah wani'mal wakil ni'mal maula wani'man nasir. Hasbunallah wani'mal wakil ni'mal maula wani'man nasir. Hasbunallah wani'mal wakil ni'mal maula wani'man nasir." Zaqilah terus melafalkan kalimat itu.

***

Di sebuah Ruang ICU terdapat seorang laki laki dengan alat medis yang melekat di tubuhnya, tiba tiba saja jari jemarinya bergerak perlahan.

Di balik masker oksigen, laki laki itu meringis. "Shhtt... Astagfirullah'aladzim." kalimat pertama yang terlontar dari mulutnya adalah kalimat Istigfar.

Dengan lemah, laki laki itu menoleh ke pintu ruang ICU.

"I-ICU?" katanya tanpa jelas.

"S-salma, dimana?" gumamnya dengan lemas.

Ceklek

Pintu terbuka. Menampilkan seorang Dokter pria, ditemani seorang suster.

"Pak Alfarisi sudah sadar ternyata." ucap sang dokter dengan mendekat kearah laki laki yang bernama Alfarisi itu.

Alfarisi tersenyum dibalik masker oksigennya.

"Saya izin cek dulu kesehatan bapak ya?" ucap dokter sebut saja dokter Thalib.

Alfarisi mengangguk lemah.

Dokter Thalib mulai memeriksa keadaan Alfarisi dengan stetoskop yang terpasang di kedua telinganya.

"Alhamdulillah. Kondisi pak Alfarisi sudah membaik, tapi pak Alfarisi harus dirawat terus sampai pulih total." ucap Dokter Thalib dengan tersenyum.

Gus Alka Imamku (Married Cold Gus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang