41. Ternyata?

1.2K 41 0
                                    

Happy Reading
_______

Pagi hari yang cerah, Zaqilah sedang bertelepon dengan Zafeera. Memberitahu gadis itu tentang perkataan Gus Khairy semalam.

"Ah gilak, masa sih Gus Kai mau khitbah gue?" tanya Zafeera dengan wajah yang bahagia ketika Zaqilah memberitahu jika Gus Khairy akan mengkhitbahnya.

"Gilak, gilak. Aku juga tau hati kamu pasti lagi berbunga bunga kan?" tanya Zaqilah yang di sebrang sana.

"Ya bahagia lah, pantas aja. Pas wisuda dia kasih gue senyuman, kayaknya itu beneran sebuah harapan deh. Semoga aja deh gue memang betul betul berjodoh sama Gus Kai. Aamiin. Aamiin in dong Qil." pinta Zafeera dengan memaksa.

"Aamiin."

"Wih kalian berdua kagak ngajak ngajak kita."suara Alyah terdengar dari sebrang sana. Alyah dan juga Alara duduk disamping Zafeera.

"Ini. Zafeera, seneng dia. Habis denger Gus Kai mau khitbah dia." jawab Zaqilah dengan memasukkan waffer kedalam mulutnya.

"SERIUSAN?!" kompak Alara dan Alyah di sebrang sana.

"Iya. Zafeera gitu loh, aku kan cantik, sholehah, udah gitu sopan santun lagi. Jadi Gus Kai mau sama aku." jawab Zafeera yang membanggakan diri.

"Kok bisa ya? Gus Kai mau sama perempuan nyebelin kayak seorang Zafeera Syahla Almaira. Jelas jelas, aslinya dia tuh non akhlak banget. Manja lagi. Kita aja repot jadi sahabatnya." ucap Alyah begitu menusuk kedalam ulu hati Zafeera.

"Sembarangan kamu, Al! Gini gini juga banyak yang ngantri!"

"Ngantri apa, ngantri antrian loket kincir angin?"

"SEMPRUL KAMU IDGHOM BILAGUNNAH!"

***

"Sayang. Mas pergi dulu ya? Mas mau cari siapa orang dibalik teror dan masalah kemarin." ucap Alka dengan mengulurkan tangannya.

Zaqilah melirik tangan suaminya, "Gak usah, mas. Aku gak kasih izin, ntar kamu kenapa kenapa lagi. Kamu disini aja jagain aku, si kembar, sama si twins." ucap Zaqilah dengan mengusap perutnya.

Alka menarik kembali tangannya, lalu ia duduk di samping Zaqilah. "Huftt... Sayang. Mas harus cari tau siapa dalang dibalik semua ini, kalau gak diselidiki. Nanti masalahnya malah semakin menjadi runyam, memangnya kamu tidak risih di ganggu terus?" tanya Alka dengan mengusap puncak kepala Zaqilah yang terbalut hijab syar'i berwarna maroon.

"Aku risih mas, tapi aku gak mau kamu pergi. Itu bahaya, aku tau itu. Jangan ya?" pinta Zaqilah dengan memohon penuh.

Alka tetap menggeleng, "Saya gak akan sendiri Zaqilah. Disana saya akan ditemani, Alta dan juga Azzam." ucap Alka meyakinkan.

"Kak Alta udah sembuh?"

"Udahlah, kemarin kemarin dia udah pulang dari Rumah Sakit. Dia nginap dirumah Azzam, karena Alta kan tinggal sendiri di apart. Nah dokter menyarankan Alta harus tinggal dirumah Azzam." jelas Alka dan diangguki Zaqilah.

"Oke. Kalau gitu aku izinkan, kamu kan berangkat sama Kak Alta dan Kak Azzam. Hati hati ya?"

"Iya. Nih salim dulu." Alka menyodorkan punggung tangannya. Zaqilah mengecup punggung tangan suaminya itu.

Gus Alka Imamku (Married Cold Gus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang