BAB 37 ; Mengungkapkan Perasaan

11 3 1
                                    

HALLO SAHABAT NURA
SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA
Semoga puasanya gak ada bolong ya!

Jangan lupa vote dan komennya

•••

Motor yang ditumpangi Ezra berhenti di sebuah rumah yang cukup besar, halamannya luas dan asri. Namun, rumah ini selalu sepi. Ibu Caramel pemilik butik fashion muslim yang sudah cukup terkenal di kalangan artis, model dan kalangan atas lainnya. Kebanyakan waktunya habis di butik, pulang jika di sore hari. Caramel anak tunggal jadi dia tidak merasakan punya kakak atau adik.

"Sudah turun ant," ucap Ezra lembut. Caramel turun dari motor dengan wajahnya yang sembab, dan tangannya masih menggenggam perutnya karena sangat perih.

"Udah jangan nangis lagi. Sekarang kamu masuk dulu ke rumah minum teh chamomile atau pake susu dan roti untuk pereda sakitnya."

"Tapi, teh itu gak enak rasanya aneh."

"Gak aneh, sama rasanya kaya teh melati." Jelas Ezra. Caramel tetap menggeleng.

"Gak enak." Rajuk Caramel.

"Aku kasih obat atau vitamin aja kalo gak mau minum." Mendengar ancaman itu membuat Caramel mengiyakan untuk meminum teh chamomile yang menurutnya rasanya aneh.

Ezra mengusap kepala Caramel dengan lembut, "ya, sudah, gih, masuk. Aku tunggu di sini."

Setelah lama menunggu akhirnya Caramel keluar dari dalam dan ikut duduk di kursi teras tepat di samping Ezra.

"Sudah baikan?"

Caramel mengangguk, "tadi bibi bantu aku buatin tehnya, tapi aku minumnya selang-seling sama susu jadi gak terlalu aneh minumannya." Jelas Caramel bercerita.

"Bagus, yang penting perutnya gak sakit lagi."

"Ant," panggil Ezra.

"Iya, kenapa, bee?" Tanya Caramel sembari mengemil cookies yang sudah bersiap di atas meja.

"Kamu jujur, ya. Aku gak akan marah asal kamu jujur." Ungkap Ezra yakin.

"Ant, kenapa gak eskul? Aku kan sudah antar kamu pergi eskul, terus kenapa tadi ada di taman?"

"Ish, satu-satu dulu dong, bee."

"Jadi tadi kenapa gak eskul?" Tanya Ezra mengulang.

"Tadi aku udah ke kelas, tapi guru pembimbingnya gak masuk karena sakit, ya udah aku pulang saja dan minta supir rumah jemput aku."

"Kenapa gak minta jemput aku?"

"Aku tahu kamu sedang repot, kamu sama teman-teman kamu kan sedang mengadakan Minggu bagi."

***

"Kamu kenapa masih ikutin aku?" Tanya Anez kepada Ethan yang mengikutinya di belakang meninggalkan Le dan Carel beserta motornya di warung tadi.

"Gue mau pulang," jawab Ethan.

"Tapi, gak mesti ikutin aku, kan? Bukannya kamu bawa-" Anez celingukan kanan dan kiri tidak melihat motor Ethan di sampingnya.

"Motor? Motor gue dipinjem sama Le," jawab Ethan berbohong. Sebenarnya dia sengaja meninggalkan Vespanya.

"Lo pernah ke taman bunga gak?" Tanya Ethan memulai topik.

"Taman bunga di mana, dekat sekolah bukan?"

"Ini jauh lebih indah dari itu, lo mau lihat gak?"

SHENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang