BAB 30 ; Sisi Lain Ethan

17 3 0
                                    

Halo Sahabat Nura, aku come back!

Jangan lupa vote dan komennya

Happy Reading

•••

"Aku juga kangen sama bunda," ucap Ethan

"Ih, kamu ini kalo kangen bunda, kenapa jarang kesini?" Gemas Aisyah sambil mengacak rambut.

"Maaf bunda, aku sedang banyak tugas."

"Oiya, bunda aku bawa teman, sini nez." Ajak Ethan. Anez menghampiri Ethan dan Aisyah.

"Bunda, ini namanya Anez."

Anez menyalami Aisyah. Aisyah mengusap pucuk kepala Anez. "Oh in, yang namanya Anez. Ethan selalu cerita tentang kamu."

Ethan melotot, wajahnya memerah malu. Kenapa bunda Aisyah malah jujur.

"Mampus gue."

"Eh, enggak-enggak, Bunda suka bercanda, ah." Sanggah Ethan gugup. Sedang Anez merasa salah tingkah sendiri.

"Sini duduk disamping bunda." Aisyah meraih tangan Anez, dan meminta duduk disamping kanannya.

Aisyah masih memegang tangan Anez, senyumnya meneduhkan. Anez bahkan melihat sosok ibunya dijiwa Aisyah.

Ethan yang melihat genggaman Aisyah pada tangan Anez, membuat dirinya tersenyum.

"Ethan, sepertinya Anez cantik sekali, ya." Celetuk Aisyah. Anez menjadi canggung sendiri.

"Terimakasih tante." Anez menunduk karena malu, apalagi pipinya mungkin memerah.

"Iya cantik," ucap Ethan. Entah, apakah Ethan sadar dengan ungkapannya atau bahkan tanpa sadar dia mengucapkan itu, karena mata Ethan malah tertuju pada wajah Anez yang makin menunduk.

Tangan lainnya yang bebas dari genggaman Aisyah, tangan Anez meremas sisi seragamnya.

"Eh iya, sudah makan belum?"

"Belum bunda," jawab Ethan.

"Ya sudah, kita makan dulu. Adik-adik mu juga sudah lapar, sepertinya."

Aisya berdiri diikuti Anez, dia pula yang ikut memapah Aisyah, sementara entah langsung sigap mengangkat Ghani tinggi-tinggi membuat bayi itu tertawa karena geli.

Di ruang makan, ternyata sudah siap lauk pauknya. Biasanya yang memasak ada pembantu atau pengurus panti asuhan juga, dan anak-anak panti yang perempuan, semua sudah ada jadwalnya.

Ethan mendudukkan Ghani di salah satu kursi khusus bayi. Acara makan pun dimulai, sesekali ada obrolan seru, entah dari anak-anak yang lain, atau Ethan sendiri yang membuat orang yang mendengar tertawa.

Mereka yang sedang asik makan, tiba-tiba ada orang yang mengucapkan salam. Sepertinya, orang itu sedang menghampiri ruang makan. Setelah sampai, seperti sudah tahu anaknya tiba, senyum Aisyah terkembang.

"Sini nak, duduk sama adik-adikmu yang lain."

Orang itu menyalami tangan Aisya. "Iya bunda."

"Aldi, kamu disini juga?" Tanya Anez yang merasa heran.

"Eh Anez, sorry gue gak lihat. Iya nez, ini rumah gue, dan ini bunda gue." Aldi duduk di tempat yang kosong.

"Ini saudara gue nez, yang suka kucing. Bisa disebut fanatik." Lanjut Ethan, Aldi langsung menyenggol lengan Ethan.

"Oh jadi, kalian sudah saling mengenal." Ethan dan Aldi mengangguk.

~•~

"Mang Adi, mang Adi pulang aja gapapa, ko."

SHENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang