BAB 38 ; Jatuh Cinta

16 3 0
                                    

Minggu ini aku double up ya gengs!

Vote komennya dong jangan lupa!

HAPPY READING

•••

"kacang kacang kacang!" Seru Le memasuki ruangan yang sudah penuh oleh teman-temannya sembari membawa kacang rebus.

"Beli di mana?" Tanya Ezra yang bahkan sudah mencomot kacang panas itu.

"Tadi di jalan nemu tukang bajigur katanya sih gak jauh beda sama sekoteng rasanya. Cemilannya ternyata banyak juga ada ubi, singkong dan kacang-kacangan," ucap Le sembari membuka cangkang kacangnya dan memakannya.

"Tapi Zra, gue tadi berantem bareng bocil botak lagi."

"Anjir, kenapa?" Kekeh Ezra.

"Tadinya gue mau borong ubinya adalah tinggal 5 potong lagi, tapi tuh tuyul tiba-tiba datang sambil ngegas kalo ubinya mau dibeli dia ngebacot mulu gue jabanin!" Seru Le dengan berapi-api.

"Bjir, lo udah gede masih aja suka berantem sama bocah herman gue." Ezra kembali meneruskan mengemil kacangnya dan matanya kembali fokus ke siaran televisi.

Mata Le menoleh ke arah Carel yang asik memainkan gitar, "lo gak ngemil gitu, Rel?"

"Kenyang," jawab Carel setelah memetik sinar gitarnya tiga kali dan meneguk sedikit teh hitamnya.

Sepertinya Ethan habis dari toilet, setelahnya dia langsung duduk di sofa tunggal sembari memegangi bantal sofa.

"Kacang bre." Le menawarkan kacangnya dan sedikit menggeser supaya jaraknya lebih dekat dengan Ethan.

Lama tidak ada jawaban, Le mendongak entah matanya rabun atau apa dia mulai mengucek matanya untuk memastikan. Benar ini tidak salah, Ethan memang sedang senyum-senyum sendiri entah ada apa gerangan.

"Lo kaya orgil, Than." Le melempar cangkang kacang ke arah Ethan untuk menyandarkan. Ezra yang asik menonton pun mengalihkan pandangan ke arah Ethan.

"Lo yang gila Le." Ethan malah ngegas, dia balik melempar bantal ke arah Le yang sedang fokus memakan kacang.

"Anjir Than, gue salah apa sama lo. Lo sendiri yang senyum-senyum sendiri gue yang kena tuduh, aneh lu!" Geram Le, akhirnya jadi perang lempar kacang.

"Eh, kalian kenapa wey!" Ezra mulai rungsing.

Jreng

Jreng

Jreng

Suara senar gitar dan pukulan pada badan gitar yang dilakukan Carel membuat semua terfokus sama suara musik dan bersenandung bersama.

Abang pilih yang mana
Perawan atau janda
...

Serempak mereka menyanyikan itu padahal tidak direncanakan. Le bahkan menambahkan dua jempolnya untuk mengikuti gerakan bahu. Ezra Bahakan sudah tertawa terbahak, suara musik membuyarkan pertengkaran mereka.

"Le, lo menghayati banget gitu," ucap Ezra terkekeh.

"Ganti lagu yang bener napa." Lanjut Ezra.

"Ganti Rel." Titah Le, "ke nada e ya."

"Wiss, gaya lo, Le." Kekeh Ezra.

Akhirnya Carel ganti nada ke nada normal, dimulai dari Le dan diikuti yang lain.

Aku memang pencinta wanita
Namun ku bukan buaya
Yang setia pada seribu gadis
Ku hanya mencintai dia (Le)

Ethan langsung mengambil gitar kesayangannya dan ikut memetik gitar bersama Carel.

SHENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang