HAPPY READING
•••
"Tolong cek mesin ya, kayanya ada yang rusak atau kebakar gitu." Ethan memberikan kunci motornya ke salah satu pegawai bengkel disini.
"Siap bang," seru pegawai itu langsung membawa kunci motor Ethan.
Ethan duduk di salah satu bangku yang sudah tersedia lalu matanya menatap kearah Carel yang sibuk rebahan dibawah mobil entah apa yang sedang dia selesaikan.
Setelah menyelesaikan tugasnya Carel keluar dari bawah mobil dengan mendorong tubuhnya menggunakan alas. Carel menghampiri Ethan yang sedang duduk.
"Kesini lo? Mau minum gak?"
"Boleh, sprite ya."
"Yaudah gue kebelakang dulu mau cuci tangan entar ada yang bawa minum kesini." Ethan memberikan jempol tanda paham. Carel pergi kebelakang untuk membersihkan wajah dan tangannya yang kotor oleh oli.
Ethan mengambil handphone disaku jaketnya dan memainkan sebentar, tidak lama dari itu Le menelepon.
"Kenapa?"
"Than bisa kesini gak?"
"Kemana? Motor gue lagi dibenerin."
"Lah elu bentaran doang rudet amat, gue lagi apes nih udah motik gue mogok, belum gue dijambret anjir."
"Ck, udah tahu itu motor butut masih lo pake. Padahal lo masih bisa beli motor lebih bagus dari itu."
"Motik ini gak bisa tergantikan elah, cepetan mau kagak?!"
"Ezra katanya mau kesini juga, coba telepon dia biar sekalian."
"Tu orang modar, eh maksudnya gak aktif hp nya, kayanya masih nganter si semut buat eskul."
Saat sedang menelepon seorang perempuan memberikan sprite dan cemilan lainnya ke meja. Ethan memperhatikan dan membwrikan senyuman tanda terimakasih, perempuan itu pergi dari tempat setelah mengangguk.
"Yaudah tunggu gue."
"Mau kemana?" Tanya Carel setelah membersihkan wajah serta tangannya, bahkan baju seragam bengkelnya sudah dilepas.
"Gue mau ke adek lu, banyak drama banget dia."
Dahi Carel mengkerut, "adek gue lagi bimbel."
"Le," koreksi Ethan. Carel mengangguk.
"Rel, gue pinjem motor lu bentar ya, sama minta tolong pegawai lo untuk ikutin gue ya motor Le mogok di jalan." Lanjut Ethan.
"Gampang."
Sebelum berangkat Ethan meneguk setengah botol sprite terlebih dahulu, dan menghampiri motor Carel yang terkena sinar matahari.
~•~
"Woy pelan-pelan napa! Nanti kalo motik gue kenapa-napa gimana?" Seru Le kepada dua orang pegawai bengkel yang sedang menurunkan motor Le dari atas mobil dolak.
"Maaf bang, tapi kalo pelan-pelan yang bawah kejepit bang."
"Gue gak mau tau, yang jelas motik gue jangan kenapa-napa." Mereka hanya pasrah dan menurunkan motor klasik Le dengan pelan.
Pluk
Carel melempar kacang pas di kepala belakang Le, "emang aneh lo, ya setidaknya bantuin bukannya nyuruh-nyuruh gak jelas."
"Buat apa Rel, orang ada yang ngerjainnya." Le ikut duduk bersama dengan teman-temannya, tangannya mengambil kacang polong di dalam toples.
Carel menatap jengah Le yang kadang suka senaknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
SHENA
Teen FictionKehilangan dan rahasia terus menghantui Anez. Dari kematian orang tuanya, hingga ia mengetahui rahasia tentang kematian ayahnya dan penyakit yang disembunyikan ibunya membuatnya meninggal. Namun, adanya Ethan memberikan warna dan arti cinta sesunggu...