HALLO GUYS NURA BALIK LAGI MAAF BARU UPDATE SEKARANG
JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, FOLLOW NuraIleana DAN SHARE CERITA INI KE LAMAN SOSIAL MEDIAMU DAN TEMAN-TEMANMU
HAPPY READING
***
Anez sudah siap dengan seragamnya bahkan perlengkapan sekolahnya pun sudah disiapkan oleh ibunya, hanya satu yang belum terpakai yaitu kerudung. Sedangkan Anez malah asik menggambar di buku gambar yang baru dibelikan oleh ayahnya.
Myra, ibunya menghampiri anaknya yang sedang mewarnai.
"Shena dimana kerudung kamu?" Tanya Myra.
"Gak tau," jawab Anez kecil apa adanya.
"Kok gak tahu, biasanya ibu simpan di tempat seragam. Cepat pakai kerudungnya terus sarapan, ayah sebentar lagi turun."
"Ngapain sih sok sibuk banget." Komentar Abram yang sudah siap dengan seragam SMP.
"Biarin wle, Kak Al iri ya karena aku dikasih buku berwarna." Ledek Anez.
"Dih, buat apa coba iri. Itu mah buat bocah, kakak udah gede," jawab Abram jumawa.
"Uh, kakak kenapa gak mau ngalah sih!" Kesal Anez. Abram malah senang sudah berhasil menjahili adiknya.
"Udah dong Kak Al ngalah sama Shena," bela Myra.
"Ya udah kamu cari kerudungnya dulu ibu mau siapkan sarapan untuk kalian." Titah Myra.
Anez langsung berdiri dan berjalan ke arah kamarnya, tidak lama dia sudah siap dengan kerudungnya, lalu duduk di kursi meja makan.
"Ayah lihat gambaran aku baguskan!" Seru Anez, dia memperlihatkan pada ayahnya gambar yang sudah dia warnai.
"Bagus sekali, masya Allah." Puji Rizwan, tangannya terulur mengusap kepalanya.
Dengan senangnya Anez langsung mengambil nugget dan memakannya dengan semangat, sedangkan buku gambarnya disimpan di meja yang tidak terisi makanan.
"Gitu aja senang, lagian adek cuman diwarnain aja bukan ngegambar." Ledek Abram.
"Biarin wle, lagian aku lagi belajar ya kan. Bilang aja Kak Al iri gak di kasih buku gambar sama Ayah." Kesalnya. Anez menodongkan garpu yang sudah tertusuk nugget setengah gigit.
"Siapa yang iri, orang buat anak kecil," jawab Abram tidak mau kalah.
"Ayah Ibu, Kak Al nyebelin." Bibir Anez menekuk cemberut.
"Kak Al udah jangan jailin adeknya terus," tegur Myra.
Setelah sarapan Anez diantar oleh ayahnya berangkat ke sekolah kebetulan tempat kerja ayahnya dan sekolahnya dekat.
"Seperti biasa, saat pulang sekolah tunggu ayah jemput jangan naik angkutan umum sendirian," peringat Rizwan, ayahnya Anez.
Pernah beberapa minggu ke belakang Anez naik angkutan umum sendiri ke perusahaan ayahnya. Anez merasa tempat kerja ayahnya dekat dari sekolah hanya membutuhkan 5 menit naik angkutan umum. Namun, Anez malah salah naik angkot sehingga membawanya masuk ke daerah Tegalega.
Anez diturunkan oleh supir angkotnya karena dia merasa asing dengan jalanannya. Anez yang saat itu menangis sambil mencari kantor polisi terdekat. Sesampainya Anez diminta nomor orangtuanya untungnya dia mencatat semua nomor orangtuanya dan kakaknya di buku kecilnya.
"Nez, ngelamun aja," tegur Naomi yang sudah duduk di sebelahnya sambil membawa segelas jus jeruk.
"Lamunin apa lo serius amat?" Tanya Naomi lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHENA
JugendliteraturIni tentang Anez yang harus kehilangan kedua orangtuanya juga kakak nya yang dulunya menyayanginya menjadi luka untuk Anez setiap harinya. "Ayahku mengajarkan aku tentang menjaga diri dari orang jahat ibuku memperkenalkanku dengan arti cinta, namun...