BAB 13 ; Harinya Anez

14 8 3
                                    

Jangan lupa Follow, vote dan komen ya. Salah satu bentuk apresiasi pembaca kepada penulisnya. Penulis akan senang dan bersemangat karena secara langsung kalian mendukung dan menghargai karya nya.

Salam Nur

•••

Ting

Suara pintu toko terdengar menandakan bahwa ada yang masuk kedalam toko. Seorang gadis yang sedang mengenakan setelan jaket rompi dengan dalam kaos warna abu menghampiri Anez yang sedang melayani pelanggan.

"Terimakasih sudah memesan di Sweat Shena."

"Sama-sama mbak."

Pelanggan itu mengambil kembalian dari tangan Anez dan berlalu meninggalkan toko. Anez melirik kearah Mega sambil tersenyum hangat.

"Gimana jadi kurir untuk pertama kalinya?"

"Wih jangan ditanya lagi nez, seru!" Ucapnya dengan semangat, Mega mendudukkan tubuhnya pada kursi lalu membuka tutup botol dan meminumnya.

"Tapi ya, kalo capek itu biasa. Di jalan kalo udah macet, macet banget gila! Belum ditambah alamat customer kan beda-beda ada yang jauh ada yang deket. Tapi gue lalui dengan hati riang gembira."

"Aku jadi gak enak, seharusnya kurir itu dilakukan oleh laki-laki."

"Tapi gue gembira-gembira aja nez, gapapa."

"Maaf ya."

"Ga usah, lagian pekerjaan ini gue yang mau. Lagi pula gue suka momotoran, habis packing gue langsung kirim, simple kan udah gapapa."

"Oh ya nez, tadi gue ketemu cowok." terang Mega.

"Emang kenapa dengan cowoknya?" Tanya Anez sembari mempacking orderan bersama Mega.

"Bukan gitu nez, tapi tadi gue ilang kalung di sekolah terus yang nemuin cowok itu. Gila gue beruntung banget udah ganteng terus matanya agak sipit-sipit gitu."

"Emang siapa cowoknya?"

"Kalo ga salah et-"

"Eh nez, liat banyak banget yang order." seru Luna menghampiri Anez dan Mega yang sedang mengobrol.

Sontak Anez melirik kearah iPad yang disodorkan Luna. "Alhamdulillah." Senyum Anez lembut, "ini untuk orderan kapan?"

"Itu ada tiga costumer, Minggu depan kue tart untuk ulang tahun anaknya, macaron biasa sama macaron bentuk hewan 10 10 sama kue kering untuk malam besok pingin dibuatkan buket dan yang satu lagi cake box yang short cake."

"Wih mantap mantap." Seru Mega antusias.

"Yaudah langsung kak Luna, kamu bisa bikin buket gak?" Ucap Anez dan beralih bertanya pada Mega yang langsung dijawab dengan gelengan sembari cengengesan.

"Yaudah nanti diajarin kak Luna." Terang Anez.

~•~

Satu persatu makanan dan minuman yang sudah dipesan tertata di meja.

"Hore! Papa makan ayam, makan ayam" seorang anak laki-laki sekitaran berumur empat tahun sambil melompat-lompat riang.

"Iya, duduk dulu sambil nunggu mama di toilet," ucap sang ayah sambil memapah anaknya untuk duduk kembali.

"Selamat menikmati," ucap Anez tersenyum ramah.

"Terimakasih."

SHENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang