BAB 20 ; Minta Izin

16 4 0
                                    

Salah satu bentuk apresiasi pembaca kepada penulisnya. Penulis akan senang dan bersemangat karena secara langsung kalian mendukung dan menghargai karya nya.

Salam Nur

•••

"kenapa Lo sekolah?" Tanya Ethan yang tidak sengaja bertemu di koridor sekolah.

"Lagian aku baik-baik saja, hari ini ada tes biologi aku gak mau ketinggalan tes."

Hachim

"Tuh kan Lo ngeyel banget, dibilangin jangan sekolah lo masuk angin itu gara-gara kemarin," omel Ethan. Entah kenapa hari ini Ethan terlihat galak.

"Ko kamu ngomel-ngomel kan aku yang mau sekolah, emang kamu mau tanggung jawab kalau aku ga dapat nilai," cerocos Anez. Enak saja Ethan main ngomel-ngomel aja lagian apa urusannya dengan dia.

"Ya ya itu derita lo." Gugup Ethan sambil garuk-garuk kepala.

"Udah aku duluan ya."

"Eh eh bareng kan kelas kita bersisian."

Semalam mang Adi tidak menjemput setelah lama menunggu tiba-tiba ada yang menelpon dari nomor mang Adi, katanya dia tidak sengaja terserempet orang ketika akan mengecek mesin karena mogok.

Karena keadaannya madharat mau tidak mau Anez pulang bareng dengan Ethan dengan vespa yang sama seperti waktu itu.

Karena Ethan tidak mau terlihat bohong, akhirnya dirinya membeli martabak manis dan diberikannya kepada adik-adik panti.

Sesampainya di depan kelas Anez ragu ingin memanggil nama Ethan karena belum terbiasa, tapi karena Ethan peka akhirnya dia menghampiri Anez dengan raut bertanya.

"Eh, untuk jaketnya nanti aku balikin. Aku lupa bawa tadi."

"Gak perlu buat lo aja."

"Hah ko buat aku."

"Maksudnya ya lo cuci dulu lah, udah dikasih juga maen kasih gak ada timbal balik." Gugup Ethan, tapi dia langsung merubah ekspresi menjadi santai supaya tidak diketahui Anez.

"Iya nanti aku cuci."

Di dalam kelas saat pembelajaran berlangsung, sesekali Anez bersin dan ditambah flu yang tidak mau berhenti.

Caramel yang disampingnya merasa heran dan akhirnya memberikan selembar tisu kepada Anez.

"Lo kenapa nez?"

"Aku cuman gak enak badan."

"Kenapa?, Lo pulang malam lagi tadi malam?"

"Tiap hari juga gitu kara" kekeh Anez merasa terhibur. "Gapapa ko, mungkin kebetulan lama diluar jadi ya masuk angin."

"Maksudnya?" Tanya Caramel sembari menyimpan pulpen diatas buku catatannya.

"Iya, ternyata mang Adi dapat kecelakaan kecil di jalan jadi telat jemput aku."

"Terus terus mang Adi bagaimana keadaannya sekarang?"

"Alhamdulillah baik-baik saja cuman lecet dibagian lengan saja sedikit."

Sttt

Caramel yang mau menjawab terhenti ketika mendengar sahutan seseorang yang berada didepan mereka dengan mata yang mendelik.

"Berisik!" Tandas Naomi terus pandangannya kembali kearah papan tulis.

"Ish nao nao, biasanya dia yang berisik sok soan negur," gerutu Caramel dan kembali memegang pulpen dan meneruskan tulisan yang berada di papan tulis.

SHENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang