Keesokan paginya.
Saat ini Starley dan Damien dalam perjalanan ke kantor M.I.A. Starley tadi pagi terbangun berada di pelukkan Damien. Starley sangat malu mengingat dia menangis seperti anak kecil kemarin.
Tapi Starley merasa begitu sangat bersalah setelah mengetahui Damien sudah menjual ginjalnya demi menyelamatkan dirinya.
Starley melirik Damien yang sedang sibuk bertelponan dengan Josè. Apa selama ini Starley sudah terlalu kasar kepada Damien? Lalu Starley menundukkan kepalanya. Perasaan bersalah masih menggerogotinya sejak kemarin.
Walaupun Damien sudah berkata jangan terlalu memikirkannya. Tapi Starley tidak bisa.
Tidak lama kemudian, mereka sampai di kantor M.I.A. Hari ini Starley kembali menjadi Miss Barnes, sekretaris Damien. Walaupun mungkin beberapa karyawan Damien mungkin sudah ada yang mengetahui identitasnya. Tapi entah kenapa Damien masih bersikeras Starley mempertahankan identitas palsunya.
Starley melihat jadwal Damien sangat padat. Banyak meeting hari ini.
Ketika mereka sudah sampai lantai kantor Damien. Damien membalikkan badannya membuat Starley berhenti kaget.
Lalu Damien memperhatikan penampilan Starley. Starley terlihat begitu cantik sekarang. Walaupun Starley memang selalu cantik.
"Aku tidak sempat memeberitahumu tadi. Tapi ketika kau masuk ke ruangan ini, kau harus memperkenalkan dirimu sebagai Miss Barnes," ucap Damien.
"Aku sudah tahu itu, Damien," jawab Starley.
Setelah itu Damien membalikkan badannya dan mereka pun masuk ke ruangan meeting itu.
Di sana, ternyata, sudah begitu banyak orang. Mungkin sekitar ada dua puluh orang di situ. Starley kaget ternyata ini bukan meeting biasa.
Semua mata langsung menoleh ke arahnya. Mereka semua sudah duduk.
Walaupun semua memakai jas, tapi Starley sadar kalau mereka bukanlah orang biasa. Semua terlihat menyeramkan, hampir semua memiliki tato, anting dan rambut mereka bermacam-macam gayanya. Mereka lebih terlihat berbahaya seperti gangster.
Astaga siapa semua orang ini? Pikir Starley bingung.
"Maaf semua sudah menunggu, kita akan memulai meetingnya sekarang," ucap Damien.
"Kau berani membuatku menunggu, Mavros," seru salah satu lelaki yang paling berbeda antara semuanya.
Lelaki itu berambut pirang dan tidak terlihat menyeramkan, bahkan cukup tampan. Sepertinya lelaki itu seumuran dengan Damien.
Dan Starley bisa melihat lelaki berambut pirang itu yang memiliki aura yang paling berkuasa selain Damien. Saat ini lelaki itu menatap Damien dengan tajam
Damien terkekeh rendah. "Mari kita salahkan kemacetan, Dolton" ucap Damien santai tidak terlihat ketakutan sedikit pun. Lalu Damien duduk di kursi tengah.
Starley pun duduk di sebelah Damien. Lelaki yang Damien panggil Dolton itu baru menyadari kehadiran Starley.
"Oh, kau membawa wanita ke pertemuan penting kita," ucap Dolton sambil mengangkat alisnya. Dia tidak terlihat seperti tertarik kepada Starley, malah sebaliknya, Dolton terlihat tidak ingin Starley di situ.
"Dia adalah sekretarisku, Viola Barnes. Dia juga akan ikut serta dalam misi penting ini," ucap Damien kepada Dolton.
Starley mengangkat alisnya. Dan misi apa itu? Damien belum memberitahukannya.
Dolton memicingkan matanya. "Selama dia tidak menjadi beban, maka tidak masalah," ucap Dolton.
Starley menatap Damien berharap Damien memberitahu apa sebenarnya misi penting ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Damien's Possession ✔️ (Mavros Series #2)
Romance#2 Mavros Series | COMPLETED! LENGKAP DI WATTPAD! Ini bukanlah kisah fairy tale yang manis. Ini kisah tentang dua orang yang pernah memiliki masa lalu bersama. Dan sekarang terpaksa bekerjasama demi kepentingan masing-masing. Starley Bell, hacker...