#2 Mavros Series | COMPLETED! LENGKAP DI WATTPAD!
Ini bukanlah kisah fairy tale yang manis.
Ini kisah tentang dua orang yang pernah memiliki masa lalu bersama. Dan sekarang terpaksa bekerjasama demi kepentingan masing-masing.
Starley Bell, hacker...
DOUBLE UPDDATE! Semoga ga error ya hari ini :( Kemarin aku ikut panik pas error wkwkw
BTW! Aku revisi sedikit visualnya Damien kulitnya jadi lebih Tan. Wkwk aku baru nyadar di Bab Visual Cast, Damiennya pale banget kyk Vampire. Ini aku iseng2 bikin lagi kemarin, lebih hot sekarang. Hihiw
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ini untuk Mark dan Dante. Kalo Dante mirip Damien, namanya juga kakak adek
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*** "Jadi Hatless pernah berhasil melacak Yusef," jawab Damien. Dante mengangguk. Starley masih terdiam.
"Tapi kita tidak mungkin meminta bantuan Hatless, karena dia mengincar keluarganya Starley," tambah Damien.
Kali ini Dante menoleh ke Starley. "Kau sudah bertanya kepada Ayahmu kenapa Hatless mengincar kalian?"
Starley menganggukan kepalanya. "Sudah, tapi dia tidak mau memberitahuku. Bahkan Ibu dan Johnny terlihat tidak tahu."
"Dia terlihat berencana menyimpan rahasia itu sampai liang kuburnya," ucap Damien.
"Jika dia tidak mau memberitahu, kita hanya perlu mencaritahu sendiri," tambah Dante santai.
Ucapan Dante itu seperti sebuah pencerahan bagi Starley. "Kalau begitu, nanti, aku coba retas laptop Ayahku," ucap Starley.
"Semoga saja ada petunjuk di sana," ucap Dante.
"Ngomong-ngomong, kenapa seorang mafia mau bekerjasama dengan kita?" Tanya Starley.
"Mereka memiliki tujuan yang sama dengan kita," jawab Damien.
"Dan sepertinya Mark cukup percaya kepada Dante, membuat dia menyetujui semua ini. Bagaimana kau melakukannya?" Tanya Damien pada adiknya penasaran.
Dante mengangkat bahunya dan menjawab. "Entahlah, aku hanya memberikan ide rencana simpel dan dia terlihat cukup terkesan dengan itu. Setelahnya dia sering meminta pendapatku."
