"Oh, sekarang kau sedang haid?" Tanya Mayla.
Starley menganggukkan kepalanya, berharap Mayla percaya dengan kebohongannya. Mayla terlihat memperhatikan Starley sejenak, sebelum menoleh kepada Damien.
"Miss Bell hanya mual karena sedang haid, ini normal," jawab Mayla. Damien menganggukkan kepalanya mengerti.
"Terima kasih, Mayla," jawab Damien.
"Bagaimana denganmu? Apa kau memiliki luka baru?" Tanya Mayla, sambil menatapi tubuh Damien yang masih belum memakai baju.
Starley mengerutkan dahinya, melirik Mayla. Entah dia sedang mencari luka atau sedang menikmati pemandangan tubuh Damien. Dengus Starley dalam hati.
"Kenapa? Apa kau kekurangan uang sampai mencari luka di badanku?" Tanya Damien sambil tersenyum miring menggoda.
Starley tercengang. Apa Damien baru saja bersikap playful kepada Mayla?
Mayla hanya memutarkan bola matanya, sambil terkekeh. "Don't forget to pay me extra kali ini, karana kau akan melibatkanku dengan misi berbahayamu."
Ucapan Mayla itu membuat Starley bersuara. "Melibatkanmu?" Tanya Starley.
"Kau belum memberitahunya?" Tanya Mayla pada Damien.
Starley menoleh ke arah Damien meminta penjelasan.
"Mayla akan ikut dengan kita untuk misi ini. Aku sudah berpikir, baiknya membawa dokter. Jika salah satu kita ada yang terluka, akan segera ditangani di tempat," ucap Damien.
Sebenarnya Damien melakukan ini untuk Starley. Damien sudah terpaksa membawa Starley ke misi berbahaya seperti ini karena dia memang membutuhkan keahlian Starley.
Oleh karena itu, Damien memutuskan membawa Mayla. Jika Starley terluka, dia bisa langsung ditangani Mayla.
Walaupun hanya dengan membayangkan Starley luka membuat rahangnya menegang. Dia harap semuanya berjalan dengan lancar, tanpa Starley terluka.
Seketika ucapan Damien itu seperti sebuah guyuran air dingin pada Starley. Starley melirik Mayla yang saat ini sedang tertawa dengan entah apa yang Damien katakan. Starley sudah tidak menyimak mereka berbicara apa. Entah kenapa seketika merasa mood-nya rusak.
"Aku kembali ke kamarku saja," ucap Starley. Ucapan Starley itu membuat Mayla dan Damien akhirnya memperhatikannya.
"Kenapa? Di sini saja," jawab Damien. Mayla kali ini hanya diam sambil menatap Starley.
"Tidak apa-apa, aku lebih nyaman di kamarku sendiri," jawab Starley dingin. Dan tanpa menunggu jawab Damien, Starley sudah berdiri dari kasur, lalu meninggalkan kamar terkutuk itu.
***
Siang harinya. Starley terbangun oleh suara ketukan pintu. Starley masih memeluk bantalnya dan tidak menghiraukan ketukkan pintu itu.
Tidak lama kemudian Starley mendengar suara pelayan.
"Nona, Tuan minta saya membangunkanmu untuk makan siang."
Starley akhirnya membuka matanya. Dan yang pertama kali dia lihat adalah langit-langit kamarnya.
Tadi setelah sampai kamarnya, Starley kembali tidur karena merasa mood-nya rusak. Lalu Starley menghelakan napasnya, rasanya, selama misi ini berjalan, setiap hari mood-nya akan rusak. Mengingat Mayla akan bergabung dengan mereka.
Starley tidak ingin makan siang, dia tidak ingin bertemu Mayla. Dan tidak lama kemudian, ketukan pintu terdengar lagi.
Starley menghelakan napasnya. "Iya aku akan turun," jawab Starley dari dalam kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Damien's Possession ✔️ (Mavros Series #2)
Romance#2 Mavros Series | COMPLETED! LENGKAP DI WATTPAD! Ini bukanlah kisah fairy tale yang manis. Ini kisah tentang dua orang yang pernah memiliki masa lalu bersama. Dan sekarang terpaksa bekerjasama demi kepentingan masing-masing. Starley Bell, hacker...