Damien mendengar langkah Starley menjadi cepat di telpon, sepertinya Starley mendengar ucapannya. Panggilan mereka masih tersambung.
Dengan cepat tatapan Damien kembali pada punggung Junho dan Yusef yang sudah sangat jauh. Mereka berdua sudah keluar dari pintu lobby.
Sialan! Padahal Yusef sudah ada di depan matanya, tapi sekarang dia ragu mengikuti Yusef karena Starley dalam keadaan berbahaya.
Bahkan dia tidak bisa menghubungi anak buahnya karena dia tidak mungkin memutuskan panggilan dirinya dan Starley.
Tepat saat itu, Damien dapat mendengar di seberang telpon terdengar seperti sesuatu jatuh, diikuti dengan suara ringisan Starley
Mendengar itu, Damien tidak berpikir dua kali lagi, Damien membalikkan badannya sehingga dia kembali masuk ke dalam Casino. Sambil Damien bertanya. "Starley? Ada apa? Apa kau baik-baik saja?"
"Aku terjatuh," ucap Starley sambil meringis terdengar kesakitan.
Mendengar itu Damien langsung berlari, sudah tidak menghiraukan orang-orang yang menatapinya dengan heran.
"Kau bisa berdiri?" Tanya Damien.
Starley tidak menjawab itu, tapi Damien masih mendengar suara ringisan Starley semakin keras. Membuat Damien semakin khawatir.
Sialan! Damien tidak bisa berpikir jernih sekarang.
"Starley sedang akan menuju situ," seru Damien. Damien tidak menunggu lift, dia naik dengan tangga darurat, dia berlari sekuat tenaga. Bahkan dia hampir lupa bernapas.
Starley tidak menjawab ucapan Damien.
"Starley?" Panggil Damien sangat khawatir. Damien baru sampai lantai dua sekarang, dia dengan cepat berlari naik ke lantai tiga.
Starley tetap belum menjawabnya. Apa jangan-jangan Starley pingsan? Pikir Damien.
Ketika hanya sepuluh tangga lagi untuk sampai pintu darurat. Tiba-tiba terdengar suara ledakkan yang begitu besar dan bagunan itu terguncang begitu hebat seperti ada gempa. Damien pun spontan melindungi kepalanya dengan kedua tangannya.
Beberapa detik kemudian, sudah kembali sunyi, tidak ada bunyi apa pun. Damien akhirnya membuka tangannya yang melindungi kepalanya.
Damien menahan napasnya, jantungnya berdebar-debar tidak keruan, matanya membelak, masih tidak percaya dengan yang baru dia saksikan.
Di situ terlihat pintu tangga darurat sudah rusak terbuka karena ledakkan. Beberapa langit-langit tangga darurat terjatuh.
Tidak lama kemudian, terdengar suara bunyi alarm kebakaran gedung itu berbunyi. Menandakan semua orang harus segera berevakuasi. Tapi yang di pikiran Damien hanyalah Starley.
Damien langsung berlari kuat naik dan menuju pintu tangga darurat itu yang rusak. Mengabaikan alarm kebakaran. Ketika dia sudah sampai di depan pintu.
Di situ, dia dapat melihat kondisi bekas ledakkan bom. Kondisinya benar-benar hancur. Masih terdapat abu berterbangan karena ceiling banyak terjatuh, jendela-jendela sudah tidak berkaca lagi, beberapa rubuh dan hangus, api bekas ledakkan pun masih menyala di situ.
Damien tidak mau percaya dengan semua ini. Dia harus menemukan Starley, dia tidak ingin memikirkan kemungkinan yang sangat dia takuti.
Yang terpenting adalah Starley. Damien pun masuk ke lokasi ledakan itu dan Damien memanggil. "Starley!"
"Starley!" Teriak Damien.
Ku mohon bertahanlah Starley. Batin Damien berteriak.
Damien tidak dapat bernapas teratur, pikirannya sangat kacau. Apa mungkin, Starley sudah-
KAMU SEDANG MEMBACA
Damien's Possession ✔️ (Mavros Series #2)
Romance#2 Mavros Series | COMPLETED! LENGKAP DI WATTPAD! Ini bukanlah kisah fairy tale yang manis. Ini kisah tentang dua orang yang pernah memiliki masa lalu bersama. Dan sekarang terpaksa bekerjasama demi kepentingan masing-masing. Starley Bell, hacker...