Chapter 84 - Feel Suffocated

26.8K 2.8K 83
                                    

DOUBLE UPDATE!

***
Starley menahan napasnya. Dia speechless sejenak. Jadi Ayahnya sebenarnya penculik?

Starley dengan cepat menggelengkan kepalanya. Tidak, Ayahnya berbeda, dia tidak seperti Yusef. Dia benar-benar membesarkan Starley dengan kasih sayang.

"Jangan katakan seperti itu, Ayah. Kau bukan kriminal," ucap Starley langsung. Lalu kedua tangan Starley memegang tangan Norman.

Norman menatap Starley. "Mencuri seorang bayi dari Ibunya, tetap tindakan kriminal di mata publik, my dear."

"Tapi-" ucapan Starley menggantung di udara. Dia tidak mampu mengucapkan ulang hal yang baru dia dengar.

Sedangkan Damien menatap Starley khawatir.

Setelah beberapa detik akhirnya Starley mampu mengatakannya. "Tapi, bahkan, Ibu kandungku sendiri, tidak menginginkanku. Kau hanya mencoba membantuku."

Starley tidak menyangka mengucap ulang kata-kata itu bisa membuat dadanya sesak. Ternyata, tanpa sadar, kenyataan itu cukup menyakiti Starley.

Starley saat ini perasaannya begitu campur aduk. Dia sangat bingung, tidak percaya dan sangat sedih. Dia selalu mengira orang tuanya sekarang ini adalah orang tua kandungnya.

Ibunya selalu menceritakan bagaimana ketika dia hamil mengandung Starley. Dan berbagai craving anehnya. Setiap mendengar itu Starley hanya tertawa.

Tapi sekarang, mengetahui kalau Ibunya ternyata menceritakan ketika dia mengandung putri aslinya, membuat Starley napasnya menjadi tidak teratur.

Bahkan kedua orang tua kandug Starley tidak menginginkannya?

Jadi selama ini hidupnya penuh kebohongan? Kenapa semua kenyataan ini membuat hatinya sesak?

Tanpa sadar, air mata Starley menetes ke pipinya.

Norman melihat itu, langsung terlihat khawatir. Begitu pula dengan Damien yang sejak tadi sunyi, tidak mau mengganggu percakapan itu. Damien terasa ingin memeluk Starley sekarang. Tapi dia tidak boleh mengganggu.

"Starley, dengarkan aku, my dear," ucap Norman tiba-tiba.

Starley mengangkat pandangannya, sehingga sekarang kontak matanya bertemu dengan Norman.

"Aku tahu pasti sulit untukmu langsung menerima semua kebenaran ini, kau bisa salahkan aku. Tapi percayalah, walaupun kau bukan darah dagingku, kau tetaplah selalu menjadi putri kesayanganku, Starley," tambah Norman.

Sambil Norman mengelus kepala Starley seperti Ayah yang penuh kasih sayang. Saat itu juga, tangisan Starley pecah, dia tidak bisa menahan semua tangisan ini lagi.

Kali ini Norman menarik Starley ke pelukkannya. Starley menangis di pelukkan hangat Ayahnya. Sangat nostalgia ketika Starley masih kecil, Ayahnya selalu memberi pelukkan jika Starley menangis.

"Maafkan aku, sudah menyembunyikan semua ini," ucap Norman.

Starley menggelengkan kepalanya sambil menangis. Ternyata selama ini Ayahnya menyimpan burden yang sangat besar seorang diri, demi kebahagiaan semuanya.

Bahkan saat itu, dia harus menyembunyikan dukanya dari istrinya yang tidak tahu apa-apa.

"Saat itu aku memang luar biasa sedih ketika putri kandungku meninggal."

"Tapi kau, benar-benar seperti sebuah keajaiban yang muncul di kehidupan aku dan Pamela. Apa pun yang orang katakan, kau tetaplah putriku, jangan lupakan itu," tambah Norman, sambil menyeka air mata Starley.

Damien's Possession ✔️ (Mavros Series #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang