21 - Drake

11 1 2
                                    


[Selamat datang di Monocle Net][Silakan memasukkan perintah:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Selamat datang di Monocle Net]
[Silakan memasukkan perintah: ....]
[Membuka kode: Pesan D002231]

Salam, Tuan E.

Mengenai berita dan yang Anda minta, terus terang agak sulit untuk mendapatkan..

Saya perlu memilah-milah beberapa di antaranya, yang terlihat cukup bisa dipercaya. Apakah semua data yang sudah saya sertakan itu bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya, terus terang saja saya tidak tahu.

Mengenai keputusan selanjutnya setelah melihat data-data tersebut, saya serahkan pada penilaian Anda.

[Pesan D002231, selesai.]

[Silakan memasukkan perintah: ....]

"Tapi aku tidak bohong!" lelaki berambut pirang kecokelatan itu menghantam meja dengan tinjunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tapi aku tidak bohong!" lelaki berambut pirang kecokelatan itu menghantam meja dengan tinjunya. "Orang gila itu menembakiku berkali-kali, merampokku, lalu pergi dengan tertawa."

"Sobat," sapa teman semejanya, masih tak bisa berhenti terkekeh. "Kalau benar dihujani tembakan, mengapa dari tadi tak ada minuman mengucur dari lubang-lubang di badanmu?"

Beberapa orang dari meja-meja sekitar, ikut terbahak.

"Sudah ... Sudah. Tak usah kesal begitu." Seseorang menepuk-nepuk pundak lelaki yang kini tampak merah padam, campuran antara kesal dan malu. "Ku traktir satu gelas lagi, kalau kau punya cerita lain yang lebih lucu dari dongengmu tadi, Sobat!"

Si Pirang Kecokelatan buru-buru menenggak isi gelas hingga habis. Lalu bangkit dari kursinya. Masih terdengar riuh tawa orang-orang dari dalam bar ketika dia membuka pintu. Samar dia bisa menangkap cemoohan dari beberapa yang turut mendengar ceritanya.

Berapa gelas minuman gratis pun tak akan cukup untuk menghilangkan rasa sakit hati. Tetapi tak punya cukup kekuatan, dia hanya bisa menelan pahitnya rasa tak berdaya.

"Sial," kutuknya pelan. Diam-diam mengusap basah di sudut mata. Tak menyadari seseorang sudah sangat dekat dengan posisi si Pirang Kecokelatan itu, lalu menarik kuat-kuat lengannya. Membuatnya nyaris terjatuh ke balik tong.

Ducky's Today MenuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang