Hari-hari si Bebek (nama panggilan sayang) bertahan hidup di luar Liberté. Tinggal di klinik sudah tak mungkin lagi karena dia sudah sembuh dari luka-lukanya. Perut lapar, uang tak ada, sedangkan tagihan pengobatan masih belum sepenuhnya tertutupi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
28 tahun lebih hidup dan mengenal banyak hal, lalu tiba-tiba di hadapannya terpampang pemandangan yang nyaris mustahil, hingga kemampuan berpikirnya terhenti dan serasa membeku. Itulah yang sedang dialami oleh Ducky.
Hujan. Peristiwa alam yang amat sangat langka terjadi di zaman itu. Ducky hanya pernah melihatnya di foto-foto dan video dokumenter saat masa pendidikan, bahkan di Liberté yang konon adalah Koloni tercanggih dan termaju.
Perasaan yang sangat asing. Berbeda dengan kucuran di bawah pancuran ketika mandi. Ducky tak tahu bahwa tidak bisa menemukan kenop pengendali kucuran air ternyata bisa membuat dirinya tak nyaman.
Suara-suara lain teredam derai hujan. Jarak pandang tertutupi oleh tirai tetesan air dari langit.
Tepat saat kecemasannya memuncak. Getar di pijakan memaksanya makin waspada. Tanda kedatangan sesuatu yang cukup besar.
Ducky masih menimbang-nimbang apa yang harus dilakukan ketika sesuatu bulat, basah, dan licin menabraknya hingga terguling. Revolver masih dalam holder di balik jaket, pisau masih terselip di pinggang. Ducky bergegas bangkit lalu mencoba memperpanjang jarak dari penyerangnya sebanyak mungkin.
Bulatan sebesar ottoman stool, itu beringsut memutar badan. Memperlihatkan wajah depannya yang lebar. Dengan sepasang mata sebesar kepalan tangan orang dewasa. Ducky pernah melihatnya, tetapi kodok gurun yang dia tahu berbentuk lebih bulat dengan bintil-bintil di sekujur kulit, dan berukuran hanya selebar telapak tangan orang dewasa.
Pistol ditembakkan. Sepertinya hanya sedikit melukai, tetapi cukup untuk mengusir makhluk itu agar menjauh dari ATV-nya. Senapan shotgun yang lebih kuat ada di sana.
Setelah dua letusan, kodok bongsor itu pun menyingkir. Ducky bergegas menjejakkan kaki untuk meraih senapan. Peluru sudah ada di dalamnya, tetapi hanya bisa sekali tembak saja.
Dengan cemas Ducky menyandarkan punggung pada tepian ATV. Bersiap-siap untuk melompat ke atasnya dan mengendarai mesin itu dan pergi secepatnya. Matanya menelusuri ke sekeliling, berharap dua tembakan tadi cukup untuk mengusir makhluk manapun yang bermaksud mendekat.
Satu getaran yang lebih besar kembali terasa. Lalu sekali lagi dan sekali lagi. Semakin lama semakin dekat. Ducky menyadari satu hal. Ketika kodok bongsor licin tadi melompat pergi, tanah sama sekali tak terasa bergetar.
Ketika dia merasa sudah tak akan melihat hal yang lebih aneh dari hujan dan kodok bongsor licin tadi, dentuman besar terdengar dari belakangnya. Getarannya sampai mengguncangkan ATV dan membuat cipratan genangan lumpur. Ducky harus mengusap mata untuk membersihkan lumpur yang menciprat.
Ketika kembali mendapatkan penglihatannya, yang pertama tampak adalah sepasang kaki berselaput, licin, basah, terlipat dengan ujung-ujung jemari membulat. Hampir sama tinggi dengan ATV-nya. Perlahan Ducky mendongak untuk mencari tahu sampai seberapa ukuran pemilik kaki-kaki itu.
Pemandangan yang lucu, seekor kodok licin—Ducky lupa sama sekali bahwa ada makhluk bernama katak. Sebelah kaki depannya berpegangan pada tangkai daun raksasa. Mata bulat sebesar roda memicing kepadanya. Di dekat kaki raksasa makhluk itu, muncul kodok licin yang tadi Ducky tembak.
"Dasar pengadu!" maki Ducky.
Leher kodok raksasa menggembung, lalu suara krok dalam dan sangat kencang menggetarkan segala penjuru tempat itu.
"Tahi kadal gurun. Aku pergi!"
Ducky bergegas melompat ke atas kendaraan dan memacunya pergi dari situ. Sejauh mungkin dari makhluk-makhluk tak dikenal di lingkungan tak dikenal. Mengapa Ronald memberinya jalur itu dalam peta dia tak tahu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tema DWC Hari Ini:
Masuk ke web: randomwordgenerator.com/picture.php PILIH NUMBER OF PICTURES: 1 (SATU), CATEGORY: ALL Klik Generate Random Pictures. Buat fiksimini maksimal 500 kata yang terinspirasi dari gambar yang muncul.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Catatan Penulis
Halo, semuanya! >w<)/
Selamat datang di hari kedelapan DWC edisi 2024. Pendek saja. Terimakasih banyak pada YMB @PhiliaFate atas temanya hari ini TvT