10 - Light Flower

13 3 5
                                    


Sampai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sampai. Setelah mampir memutar ke koloni kecil yang berbeda dengan tempatnya menyewa ATV, untuk mengisi ulang perbekalan. Akhirnya Ducky tiba juga di titik tujuan.

Bangunan yang sangat mencolok seandainya tak ada gunung batu yang menempel di salah satu sisinya. Gunung batu itu yang menghalangi pandangan orang yang melintas dari bangunan. Ducky perlu mengitari cukup jauh, menembus semak dan bebatuan yang menghalangi jalan menuju ke sana.

Shuttle yang biasa digunakan karavan tak akan mau melintas medan sempit dan tak rata begitu. Menggunakan ATV pun butuh keterampilan dan kenekatan pengendaranya untuk bermanuver di antara jalur sempit berbatu dan karang-karang besar.

Jarak sekitar 200-300 meter dari gerbang bangunan, tiba-tiba karang dan penghalang lain bersih. Hanya ada tanah datar dan tandus.

Mencurigakan. Ducky memutuskan untuk memarkir kendaraannya, lalu memanjat salah satu karang yang terlindung oleh semak dan tanaman kaktus. Selain gunung batu di belakangnya, benar-benar hanya ada lapangan tandus di sekitar bangunan.

Sambil mengambil posisi tiarap di atas karang yang agak datar, Ducky berkali-kali memastikan dengan memeriksa peta di tangannya. Mengukur jarak perjalanan. Menghitung lama perjalanan. Mengawasi lansekap sekitar juga.

Kecuali peta yang diberikan Ronald salah, maka dia perlu masuk ke dalam bangunan itu.

Ducky mengintip dari baik karang dan semak-semak kering. Dengan teropong saku, terlihat sebuah lambang raksasa terukir di pintu gerbang ganda, berbentuk bundar dengan banyak kelopak mengitari. Bentuk yang mirip dengan yang terukir pada benda di kotak pemberian Ronald.

Bunga? Matahari? Usia dan cuaca membuat bentuknya pudar, jadi sulit dikenali.

Dinding tinggi memanjang ke samping, bergurat dan bermotif. Sepintas seperti galur celah antar batu yang ditumpuk. Namun terlihat terlalu rapi dan teratur, seperti sengaja diukir demikian.

Di balik dinding terlihat beberapa menara, persegi memanjang ke atas dan bentuk-bentuk kotak raksasa, tanpa jendela. Seperti melihat balok mainan puzzle di fasilitas pendidikan. Desain khas peninggalan peradaban sebelumnya.

Tak salah lagi. Bangunan besar yang menempel di gunung batu di hadapannya adalah fasilitas yang menjadi tujuan dari misi Ducky. Penglihatan dari teropong sakunya memastikan tak ada manusia maupun makhluk berbahaya lain di sekitar bangunan.

Aneh juga. Walau tersembunyi, ada bangunan beratap sebesar itu tetapi tak ada seorang pun tinggal. Dindingnya memang tertutup debu dan pasir gurun, tetapi tak keropos. Di tempat lain, bangunan semacam itu sudah berubah jadi pusat koloni kecil atau setidaknya tempat persinggahan.

Namun tak butuh waktu lama hingga Ducky memahami alasannya.

Seekor kodok gurun melompat keluar dari lubang persembunyian di balik semak kering. Mengejar sesuatu yang terlihat seperti titik hitam dari teropong Ducky—mungkin serangga. Semakin lama posisinya semakin dekat dengan bangunan.

Ducky's Today MenuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang