Setelah Starley dan Damien menghabiskan waktu berjalan-jalan di Central Park New York. Hari pun sudah semakin sore, mereka langsung menuju rumah sakit untuk besuk Dante.
Ketika sudah sampai di rumah sakit. Mereka menuju ruangan rawat inap Dante.
Sesampai di depan pintu ruang rawat inap, mereka dapat mendengar percakapan di luar kamar Dante.
"Kalau kau tidak abis operasi, aku sudah membunuhmu sekarang," ucap seorang wanita dengan tajam.
Lalu terdengar Dante terkekeh geli. "Oh c'mon, kau sudah mengatakan itu berkali-kali tapi kau belum juga membunuhku, Louisa." Dante terdengar sangat terhibur.
"Sana pergi ke neraka saja," ucap Louisa kesal.
"Kenapa kau begitu kesal, pumpkin?" Tanya Dante jahil.
"Sudah ku bilang jangan panggil aku itu!" Jawab Louisa.
"Kenapa tidak? Warna rambutmu ini seperti pumpkin," jawab Dante.
"Jangan pegang rambutku!" seru Louisa langsung.
Akhirnya Damien memutuskan mengetuk pintu ruangan Dante saat itu. Membuat Dante dan Louisa menoleh ke pintu.
Setelah Damien membuka pintu tersebut. Di situ terlihat Louisa sedang duduk di kursi sebelah kasur Dante. Tangan Dante masih memegang ginger hair Louisa yang panjang.
Louisa pun langsung menarik kembali rambutnya dari tangan Dante.
Sedangkan Dante berkata. "Oh, Damien, Starley. Kalian tidak bilang datang hari ini."
Damien, Starley, Mayla dan Erin masuk ke ruang rawat inap VVIP Dante. Dan di ruang itu hanya ada Dante dan Louisa. Mark tidak terlihat di mana pun.
"Louisa, sudah lama kita tidak berjumpa," sapa Damien dengan nada profesionalnya.
"Iya, terakhir kali ketika Dante mendapatkan masalah sepertinya?" Tanya Louisa juga terlihat profesional dan kaku.
Starley sedikit kaget melihat sikap Louisa yang sangat berbeda ketika mengobrol dengan Dante tadi. Cara Louisa duduk pun terlihat begitu anggun.
"Benar," jawab Damien. Tatapan Damien sekarang beralih ke adiknya itu.
"Bagaimana lukamu?" Tanya Damien ke Dante.
"Sudah sembuh," jawab Dante santai. Jelas berbohong. Louisa memutar bola matanya mendengar jawaban Dante.
"Tetap berhati-hati, Dante," ucap Starley.
"Siap, kakak ipar," jawab Dante.Louisa langsung menoleh ke wanita berambut brunette itu, setelah Dante memanggilnya dengan sebutan kakak ipar.
"Aku tidak tahu Damien sudah menikah selama ini," ucap Louisa terlihat bertanya-tanya.
"Memang belum, tapi kami akan segera menikah," ucap Damien sambil merangkul pundak Starley.
"Iya, dia Starley Bell, dia sedang mengandung keponakanku," ucap Dante.
KAMU SEDANG MEMBACA
Damien's Possession ✔️ (Mavros Series #2)
Romance#2 Mavros Series | COMPLETED! LENGKAP DI WATTPAD! Ini bukanlah kisah fairy tale yang manis. Ini kisah tentang dua orang yang pernah memiliki masa lalu bersama. Dan sekarang terpaksa bekerjasama demi kepentingan masing-masing. Starley Bell, hacker...