Chapter 105 - Heart vs Brain

26.3K 2.6K 83
                                    

Halo!
Maaf banget telat updatenya hari ini. Aku lagi sibuk hari ini🥹tapi aku sempatkan update aja walau jam 1 pagi baru selesai wkwk
-Yessy N.

***
Setelah mendengar ucapan Mark. Damien tidak menoleh ke atas sedikit pun seperti Starley.

Dia lebih memilih menggunakan waktu singkat itu untuk mengangkat Starley, bergerak cepat dan lompat dari situ, sejauh mungkin.

Damien membuat dirinya yang jatuh ke lantai dulu, untuk melindungi Starley dari benturan. Lalu dengan cepat, Damien segera membalikkan posisi mereka, sehingga Damien berada di atas sekarang. Untuk melindungi Starley agar tidak terkena pecahan.

Tepat setelah itu, lampu gantung tersebut jatuh ke lantai. Terdengar suara jatuh yang besar dan nyaring.

Semua yang berada di sana kaget melihat kejadian itu terjadi dengan sangat cepat.

Starley menahan napasnya, bahkan dia tidak bisa memproses semua ini.

Untung Damien memiliki reflek yang sangat bagus. Jika Damien tidak segera melakukan itu, entah apa yang akan terjadi kepada mereka berdua.

Setelah itu, Damien bangun dari atasnya. Damien dan Starley menoleh ke lampu gantung yang sudah jatuh.

Di sana Starley membelakkan matanya ketika melihat mayat Yusef semakin mengenaskan setelah ketiban lampu gantung tersebut. Kepalanya sudah hancur dan terdapat banyak darah menggenang di bawahnya.

Semua itu terlihat begitu mengerikan. Seperti kematian di film Final Destination.

Starley masih menahan napasnya, apa Damien dan Starley akan menjadi seperti itu juga kalau Damien tidak bergerak cepat?

Starley langsung mengalihkan pandangannya dari Yusef. Dia merasa mual melihat dan mencium bau darah ini.

Sedangkan tatapan Damien datar, seolah dia sudah sangat biasa dengan itu. Damien kembali menatap Starley dan memeriksanya.

"Apa kau terluka?" Tanya Damien langsung.

Starley menggelengkan kepalanya. "Tidak. Bagaimana denganmu?" Tanya Starley sambil matanya menatapi Damien, mencari luka.

Damien terlihat lega, lalu menjawab. "Aku tidak terluka."

Starley pun lega menengar itu. Tapi tidak lama kemudian terdengar kebisingan lagi. Damien dan Starley menoleh ke sumber kebisingan itu.

Di sana terlihat Raena sudah ditindih punggungnnya oleh seorang agent M.I.A. Untuk menahannya memberontak. Dan keliatannya mereka sudah menyita pistol Raena.

Damien dan Starley menghampiri Raena.

Damien mengerutkan dahinya bingung. Bagaimana Raena mendapatkan pistol? Padahal harusnya semua sudah disita. Apa wanita itu menyembunyikannya selama ini?

Raena di lantai dengan punggungnya ditindih, sedangkan putranya di sebelahnya terlihat tersesat dan khawatir.

"Kenapa kalian harus selamat?" Bentak Raena, terlihat frustasi dan marah.

Damien mengangkat alisnya. "Kau sepertinya meremehkanku, Mrs. Dawoud. Aku bukanlah lelaki yang mudah mati," ucap Damien dengan berbahaya.

Damien's Possession ✔️ (Mavros Series #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang