Epilogue

48.6K 2.9K 328
                                    

Satu tahun kemudian.

Hari ini adalah hari natal. Hari yang paling ditunggu-tunggu oleh banyak orang, dan merupakan hari di mana keluarga akan berkumpul, makan-makan, juga menghabiskan waktu bersama.

Untuk keluarga Mavros, setiap tahunnya , mereka akan berkumpul di kediaman Drotus dan Marlynn Mavros.

Dan setiap tahun, keluarga mereka semakin ramai. Dengan Dominic dan Damien menikah. Keluarga Mavros tumbuh semakin besar. Dan acara natal tahun ini pasti akan dipenuhi oleh bocah-bocah berlari.

Marlynn merapikan tumpukan kado natal di meja yang dia siapkan untuk cucu-cucunya.

"Kau terlihat sangat excited, darling."

Marlynn menoleh, di situ suaminya, Drotus Mavros berjalan mendekatinya. Lalu mengecup pipinya.

"Tentu saja! Ini natal pertama kita bersama Lucian dan Lucielle!" Ucap Marlynn dengan wajah penuh senyum. Sudah merindukan kembaran menggemaskan itu.

Drotus terkekeh.

"Oh, aku juga tidak sabar bertemu dengan cucuku yang akan Athena lahirkan januari nanti," seru Marlynn. Mengingat Athena sekarang sudah hamil dengan anak ketiga.

"Awalnya aku sedikit khawatir tidak ada cucu yang meneruskan nama Mavros lagi. Mengingat ketiga putra kita tidak ada yang tertarik menikah beberapa tahun kemarin," ucap Drotus sambil menghelakan napas.

Marlynn menatap Drotus. "Yang paling aku khawatirkan hanyalah Dante."

Drotus mengangkat alinsy mendengar ucapan Marlynn.

"Kau tahu dia ini tidak memiliki tujuan hidup. Dia tidak bisa selamanya seperti itu, Drotus. Bagaimana dia bisa menikahi seorang gadis jika masih begitu?" Tanya Marlynn.

Drotus juga memikirkan hal yang sama, tapi dia terdiam.

Marlynn pun menghelakan napasnya. "Padahal aku senang ketika dia yang pertama kali akan menikah, dulu."

"Atau mungkin dia trauma, ya?" Tanya Marlynn lagi, menjadi khawatir.

"Hmm, kau tau Dante ini yang paling genius dan memiliki IQ tertinggi di antara ketiga anak kita, Marlynn. Aku tidak percaya kalau dia akan trauma dengan hal sepele seperti tidak jadi menikah, apalagi dengan wanita itu tidak benar itu," ucap Drotus.

Marlynn menghela napas. Tetap saja dia khawatir. Setelah kejadian tidak jadi menikah itu, Dante langsung keliling dunia, dan bahkan tidak bisa berdiam di satu tempat.

Seolah Dante ini sedang mencari sesuatu. Tapi mencari apa?

Tepat saat itu, terdengar suara ketukkan pintu. Marlynn dan Drotus menoleh dan mendapati pelayan di pintu.

"Tuan muda Dante dan temannya sudah datang, Nyonya, Tuan," ucap pelayan tersebut.

Membuat Marlynn dan Drotus saling bertatap-tatapan. Teman? Dante tidak pernah membawa teman selama ini.

Karena penasaran, Marlynn dan Drotus pun segera keluar untuk menemui anaknya itu.

Sesampai di ruang keluarga, dia melihat dari kejauhan, Dante duduk di sofa dan tidak jauh dari Dante ada seorang wanita berambut merah.

Mata Marlynn seketika menjadi cerah. Siapa itu?

"Dante," panggil Marlynn.

Dante mengangkat kepalanya dan berdiri. Wanita berambut merah itu juga berdiri.

Akhirnya Marlynn dapat melihat wajah wanita itu lebih jelas. Wanita itu sangat cantik, jika melihat matanya terlalu lama, mungkin pria mana pun akan terhipnotis dengan itu.

Damien's Possession ✔️ (Mavros Series #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang