Bab 32 - Perjanjian dengan orang misterius

27 1 0
                                    

New World: Memoria - Bab 32

Profesor Marius membaca laporan yang diberikan oleh Ryan. Ia membaca dengan sangat fokus dan teliti. Kata demi kata ia baca dengan hati-hati, terkadang ia juga melirik Ryan dan itu membuat Ryan sedikit gugup. Hingga akhirnya ia selesai membaca laporan tersebut, ia kemudian menutup matanya dan menghela napas panjang.

"Ini benar-benar sangat tidak bisa dipercaya. Seorang kriminal membunuh seorang count dan mengambil posisinya. Tidak ada yang sadar sampai satu tahun ini, dia benar-benar berbahaya! Untunglah kau selamat, Ryan!"

"Ahahaha ... aku sendiri hampir mati melawannya. Eon yang ia miliki membuat pertempuran di awal sangat membingungkan," ucap Ryan menggaruk kepalanya dengan canggung.

"Tunggu Eon? Menurut catatannya, ia tidak memiliki Eon. Apa ia membangkitkannya saat pelariannya ...?" tanya Profesor Marius pada Ryan.

Ryan merespon dengan mengangkat bahunya seakan tidak tahu apa-apa.

"Memang Armas itu siapa?"

"Seorang kriminal yang muncul 20 tahun lalu. Ia sudah melakukan banyak sekali aktivitas kejahatan yang bisa membuatnya diberi hukuman mati. Hal pertama yang ia lakukan yang tercatat di catatan kriminalnya adalah membakar sebuah perusahaan makanan. Perusahaan itu sangat berpengaruh di suatu wilayah, dan saat perusahaan itu dibakar, harga pangan di daerah itu menjadi melonjak hingga mengakibatkan krisis pangan." Mendengar itu, Ryan tidak bisa menahan keterkejutannya.

"Orang itu sangat berbahaya. Benar-benar sangat berbahaya. Jika bukan aku yang ke sana, kemungkinan akan memakan korban jiwa." ujar Ryan dengan ekspresi masam.

"Tidak perlu sejauh itu, misi tingkat C saja bisa menyebabkan seseorang mengalami perawatan medis. Tidak percaya? Kalau begitu ikut aku!" kata Profesor Marius, berdiri dari tempat duduknya dan keluar ruangan. Ryan kemudian mengikutinya entah kemana.

Ruang UKS.

Profesor Marius membawa Ryan ke tempat yang sangat familiar. Sebuah ruang UKS yang sekarang diisi oleh banyak siswa hingga terasa sangat penuh. Suara yang menunjukkan kesedihan, kesakitan dan keputusasaan berada di satu tempat ini. Ryan tidak bisa berkata-kata saat melihat pemandangan itu.

"Ughhh ... tanganku, tanganku!" rintih seorang siswa yang mengalami patah tulang.

"Arghhhh ... rasanya kulitku terbakar! Do-dokter, dimana dokter?" teriak salah satu siswa yang merasa kulitnya seakan terbakar.

"Obat tidak akan mempan, suster kirim permintaan ke Divine Castle! Kita membutuhkan seorang penyembuh." teriak salah satu dokter saat mengecek kondisi siswa yang menjadi pasiennya.

Teriakan dan keputusasaan, sebuah suara yang tidak mungkin didengar selain di rumah sakit. Dokter dan suster berjalan ke sana ke mari, berpindah-pindah tempat untuk mengecek kondisi para pasien. Ryan terkejut dan sedikit tersentak karena melihat fenomena ini. Profesor Marius yang melihat itu sedikit tertawa kecil.

"Profesor, kenapa kita melakukan misi ini?" tanya Ryan dengan ekspresi ngeri setelah melihat kondisi siswa lainnya.

"Kenapa? Sederhana saja, untuk mengajarkan pada mereka apa artinya ada di sebuah masyarakat. Ini semua hanyalah simulasi untuk mereka di masa yang akan mendatang. Mau tidak mau mereka harus menghadapi ini di situasi yang akan mendatang, dan tugas kita sebagai sebuah institusi pendidikan adalah memberi mereka sedikit gambaran tentang kerasnya kehidupan."

"Jadi begitu, aku akhirnya paham. Terimakasih Profesor," jawab Ryan dengan ekspresi tenang yang membuat Profesor Marius sedikit terkejut.

"Kalau begitu, ayo kembali ke ruanganku!" Ryan mengangguk dan mengikuti Profesor Marius kembali ke ruangannya.

New World: MemoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang