Bab 33- Seseorang yang misterius, Gray de Harrison

27 1 0
                                    

New World: Memoria - Bab 33

Sebuah ruang belajar di gedung Eins.

Ruangan belajar itu mirip seperti ruang kelas, atau lebih mirip ruang tamu. Dengan papan tulis yang ada di depan ruangan, satu meja panjang di tengah ruangan dan lima buah beanbag, memberi kesan ruangan yang nyaman dan minimalis.

Ruangannya lebih kecil jika dibandingkan dengan ruang kelas biasa. Kira-kira satu ruangan itu cukup untuk dipakai maksimal oleh 5 orang.

Ryan yang baru mengetahui ada ruangan seperti ini di gedung yang biasa ia tempati sedikit terkejut dan melihat sekeliling ruangan dengan antusias. Gray yang melihat tingkah Ryan yang seperti anak kecil yang penasaran, mengeluarkan tawa kecil yang tidak bisa didengar oleh Ryan.

Gray kemudian mengeluarkan bukunya dan mulai mengajari ilmu dasar untuk memantapkan pondasi ilmu dasar Ryan. Ryan yang dari awal masuk Etherea tidak pernah mempelajari ilmu dasar sekarang mulai memahami sedikit demi sedikit materi yang ada berkat bantuan Gray.

“Kau ternyata cukup cepat menyerap ilmunya. Kupikir akan memakan waktu lebih lama,” sindir Gray.

“Aku tidak tahu kau memujiku atau mengejekku, tapi aku anggap saja itu sebagai pujian.”

Mereka berdua kemudian melanjutkan pembelajaran ke tingkat berikutnya. Ketika pembelajaran dinaikkan tingkatannya, Ryan mulai kewalahan. Melihat itu, Gray kemudian menurunkan kecepatan materinya. Ia kemudian memulai dengan pelan-pelan agar Ryan tidak terlalu kewalahan.

Dengan sabar tapi pasti, Gray mengajari Ryan dengan sangat sungguh-sungguh. Ryan yang melihat sikap tulus Gray menjadi bingung dengan permintaan yang diinginkan oleh Gray.

“Kalau boleh tahu, apa yang kau minta padaku? Lebih baik beritahu sekarang karena jika permintaannya sulit aku akan susah untuk mengabulkannya,” jelas Ryan.

Gray kemudian berdiri dan melihat ke arah pintu. Kedua tangannya menggenggam di belakang pinggang dan berjalan dengan pelan memutari Ryan.

“Apa kau tahu apa itu keluarga Harrison?”

“Tidak …?”

“Aku tahu kau akan bilang begitu, kalau begitu akan kujelaskan. Keluarga Harrison adalah keluarga yang sudah berdiri lama di Chronus Empire. Sebuah keluarga yang sangat loyal ke kekaisaran. Sebagai imbalannya, kami diberi sebuah gelar Marquis yang terlalu mewah untuk kami sendiri. Perpecahan di antara anggota keluarga tak terhindarkan karena perebutan kekuasaan sangat intens pada waktu itu. Hingga akhirnya terjadi pertumpahan darah dan leluhurku lah yang memenangkan perebutan kekuasaan itu. Satu hal yang selalu diajarkan leluhurku dari generasi ke generasi adalah menilai sifat seseorang sepenuhnya sebelum berhubungan dengan mereka baik hubungan bisnis, pertemanan hingga asmara.” Gray kemudian berhenti berjalan memutar dan mendekati papan tulis dengan langkah lebar.

“Karena itulah aku tidak terlalu bisa bersosialisasi dengan orang lain. Aku selalu menilai sifat mereka. Sifat manusia terkadang terlalu menjijikkan, aku terkadang berpikir kenapa mereka bisa melakukan semua itu. Apa alasan mereka melakukan itu? Apa mereka menyesal melakukan itu? Pertanyaan itu selalu terngiang-ngiang di kepalaku.”

“Dan kenapa kau … bicara bebas denganku? Aku setidaknya punya beberapa sifat yang seperti itu.”

“Kenapa? Hmm … bisa dibilang kau berbeda. Aku bisa merasakan kau selalu tulus dalam melakukan sesuatu. Seseorang yang menjunjung ketulusan dalam melakukan sesuatu. Mungkin kau tidak sadar, tapi sifatmu yang selalu bersungguh-sungguh dalam melakukan sesuatu membuatku kagum.”

Ryan terdiam mendengar penjelasan Gray. Apa memang dia melakukan semua itu? Atau itu hanya kesalahpahaman Gray. Ryan sendiri tidak tahu.

Seseorang yang selalu mengalami lupa ingatan diminta untuk mengingat apa yang ia lakukan, tentu membuat Ryan sedikit kebingungan.

New World: MemoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang