Bab 3 - Tamasya sebelum masuk

79 5 0
                                    

New World: Memoria - Bab 3

Setelah melihat-lihat gerbang depan Etherea, Ryan lalu mencari penginapan terdekat. Meskipun memiliki jarak paling dekat, tetapi jarak antara Etherea dengan penginapan terdekat cukup memakan banyak waktu.

Tibalah dia di sebuah penginapan sederhana bernama Old Sound Inn. Kemudian Ryan menghampiri meja resepsionis dan bertanya dengan senyum tipis.

“Permisi, 1 kamar untuk 3 hari berapa ya?”

Resepsionis yang mendengar itu pun menjawab dengan professional. “Untuk tipe kamar kita ada 3,kak. Normal, Besar, Mewah. Silahkan dipilih kak!”

Ryan berpikir dan kemudian mengecek uang yang ada di kantongnya.

‘Sepertinya tipe normal sudah cukup untukku.’

“Aku akan mengambil kamar tipe normal untuk 3 hari,” jawab Ryan dengan yakin.

“Baik kak, totalnya 15 perak ya!” jawab resepsionis sembari tersenyum.

Ryan kemudian merogoh kocek dan mengeluarkan 15 perak dan memberikannya ke resepsionis. Resepsionis kemudian menerimanya dan memberikan kunci kamar kepada Ryan.

“Untuk kamarnya ada di lantai dua nomor 45 ya, kak!” seru resepsionis.

Setelah menerima kunci kamar, Ryan kemudian beranjak ke kamarnya untuk menaruh barang bawaan yang ia bawa. Kamar yang disewa Ryan memiliki luas ruangan yang cukup untuk digunakan satu orang, dengan perabotan yang minimalis dan tidak memakan banyak tempat, kamar ini sudah cocok untuk ditinggali beberapa hari oleh Ryan. Kemudian ia membawa masuk barang bawaannya ke kamar.

Setelah menaruh barang bawaannya di lantai kamar, tiba-tiba cincin Ryan bersinar, angin menghembus dengan sangat kuat hingga membuat jendela terbuka. Tanpa disadari, ada Elang yang ia temui di Argass Village sedang menunggu di dinding jendela.

Elang itu kemudian memberi Ryan gulungan surat dari master. Setelah memberikan gulungan surat, elang itu langsung terbang dari kamar Ryan. Ryan kemudian membuka surat yang diberi elang tersebut.

<Sepertinya kamu sudah sampai di Einburg Island, dan sudah menyewa kamar penginapan. Bagus bagus.

Oke aku akan langsung ke intinya saja, kamu masih punya beberapa hari lagi sebelum upacara pembukaan. Lebih baik waktumu dihabiskan dengan melihat-melihat Einburg. Karena Einburg sendiri cukup luas, lebih baik menggunakan jasa pemandu untuk melihat wisata yang ada di sana.

Untuk masalah pengeluaran tenang saja, aku sudah mempersiapkan uang jajan yang cukup untuk kamu pakai bertamasya. Kamu bisa habiskan untuk membeli pedang atau barang lainnya.

Kamu bisa mengambil uangnya di cincin yang aku beri sebelumnya dengan menyentuh cincin tersebut sebanyak tiga kali, tapi sebaiknya sentuh saat dekat dengan lantai atau meja.

Oke kalau begitu sampai jumpa.

-Tertanda Mastermu yang baik hati.>

Ryan pun menaruh tangannya di atas meja dan mencoba menyentuh cincin yang ada di tangannya sebanyak tiga kali. Cincin itu bersinar terang dan mengeluarkan sebuah benda. Sebuah kantung dengan ukuran sedang berada di depan tangan Ryan.

Ia kemudian mengecek isi kantong tersebut karena penasaran berapa isinya. Saat membuka  kantong tersebut, kantong itu mengeluarkan kilauan yang sangat terang.

‘Emas, ini emas!’

‘1…, 6, 18, ... Ini 25 emas!’

“Jika 1 emas saja 100 perak, berarti 25 emas sama dengan 2500 perak!” mendengar pernyataannya sendiri, Ryan pun terkejut lalu berkata.

New World: MemoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang