Bab 43 - Tes peringkat (5)

29 1 0
                                    

New World: Memoria - Bab 43

Beberapa hari yang lalu di ruang klub informasi.

“Hei, Alicia, kemarilah!” Seorang Senior tahun kedua melambaikankan tangannya sebagai isyarat untuk memanggil Alicia.

“Ada apa, Senior?” tanya Alicia, bingung karena dipanggil tiba-tiba.

Sebagai anggota baru, Alicia cukup hati-hati dengan tingkah laku para senior yang ada di klub informasi. Setiap tindakannya bisa menghasilkan hasil yang menguntungkan ataupun sebaliknya. Tidak bisa dikatakan sebagai penjilat, tapi sikap Alicia lebih ke arah hati-hati, dan menunggu kesempatan.

Senior itu menyerahkan sebuah amplop ke Alicia, dan Alicia menerimanya.

Saat ia buka, ia melihat beberapa lembaran kertas berisi informasi peserta yang akan dilawannya dan juga temannya.

“Itu adalah daftar peserta yang kau minta. Informasinya lebih mudah didapat karena temanmu ada di peringkat yang cukup tinggi.”

Wajar saja, mereka berlima ada di kelas 1A yang merupakan kelas elit, jadi tidak heran jika penilaian seniornya itu tinggi. Ditambah lagi, peringkat Matt yang ada di tiga besar, peringkatnya yang ada di dua besar dan Ryan yang ada di puncak peringkat.

“Terima kasih banyak, Senior! Lalu, bagaimana dengan bayarannya?” tanya Alicia.

Senior itu menggelengkan kepalanya sebagai respon menolak.

“Tidak perlu … tunggu, ada beberapa hal yang harus kau minta ke temanmu!”

Banyak hal tiba-tiba terpikirkan di kepala Alicia. Apa yang akan diminta oleh Senior? Apa permintaan itu akan sulit? Informasi siapa yang akan ia minta? Pertanyaan itu terlintas di kepalanya. Ia kemudian menggelengkan kepalanya dengan pelan untuk menghilangkan pikiran-pikiran itu. Ia lalu kembali mendapatkan ketenangannya.

“Apa itu, Senior?” Alicia memiringkan kepalanya bingung karena permintaan tiba-tiba seniornya.

“Umm … temanmu, Ryan. Kau tahu … dia cukup populer dikalangan siswa tahun kedua.” Senior itu menjelaskan dengan sedikit ragu-ragu.

Bahasanya sangat berbelit-belit, ia terkesan ragu-ragu dan sungkan saat menanyai Alicia. Tapi seakan itu permintaan seseorang, ia mau tidak mau harus menanyakannya.

“Kenapa begitu? Bukankah tahun pertama dan kedua jarang bertemu?” tanya Alicia, bingung dengan situasi yang terjadi.

Senior itu mengeluarkan batuk kecil untuk mengalihkan topik tersebut, dan meminta sesuatu ke Alicia.

“Yah … kau tahu, misi yang diambil oleh Ryan? Misi ke daerah Gastavl. Tampaknya ia berhadapan dengan seorang pengguna Eon, ditambah lagi orang yang ia hadapi adalah seorang kriminal yang menjadi buronan kekaisaran cukup lama. Bagaimana yah mengatakannya … intinya dia menjadi seorang bintang, dan ada beberapa siswa tahun kedua, oh dan tahun juga tahun pertama yang ingin meminta tanda tangan temanmu itu! Bisa tidak?”

Alicia berpikir sejenak, 'ini permintaan yang sederhana,' pikirnya. Tapi yang menjadi pertanyaan, apakah Ryan mau untuk dimintai tanda tangan? Mau dipikir berapa kali pun, ini adalah pekerjaan yang sulit. Ryan adalah tipe orang yang mementingkan kepercayaan dibandingkan peluang informasi. Sifat mereka bertolak belakang, tapi herannya mereka masih bisa berteman tanpa ada konflik yang cukup besar.

Alicia kemudian terlintas sebuah ide, ia akan mengulurkan umpan ke teman lainnya. Ia merasa sedikit menyakiti perasaan mereka, tapi ini demi kebaikan mereka dan juga dirinya. Jika ia bisa mendapatkan informasi lebih untuk temannya, mereka bisa bertahan hingga tahun kedua. Sebuah pengorbanan yang mulia pikir Alicia. Tapi rencana ini harus benar-benar matang. Jika tidak, ini tidak akan berhasil.

New World: MemoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang